Dengan cepat Sheisha mengusap air matanya dan menegakkan punggungku agar tidak terlihat kesedihan di wajahnya.
"Siapa??" tanya Sheisha dengan suara parau.
"Aku Sheisha." sahut Harry berdiri di depan pintu menunggu Sheisha membuka pintu karena pintu terkunci dari dalam.
Mengetahui Harry yang datang tanpa berpikir panjang Sheisha membuka pintu ruang kerjanya.
"Harry." panggil Sheisha menarik tangan Harry ke dalam kemudian memeluknya sambil menangis.
"Hiks... hiks...hiks..." Sheisha menangis tersedu-sedu dalam pelukan Harry.
"Tenanglah Sheisha, jangan menangis. Semua akan baik-baik saja." ucap Harry sangat mengerti dengan apa yang di rasakan Sheisha setelah ada penolakan dari Tuan Prabu.
"Bagaimana keadaan Tuan Prabu, Harry?" tanya Sheisha dengan tatapan penuh.
