"Sheisha, kenapa kamu masih berdiri di situ?ayo kita ke ruang kerja Tuan Prabu." ucap Jenni segera menarik tangan Sheisha dan membawanya masuk ke dalam ruang kerja Tuan Prabu.
Tanpa bisa membantah lagi Sheisha hanya bisa diam dan menurut saja saat Jenni membawanya ke ruang kerja Tuan Prabu.
Hati Sheisha berdebar-debar saat masuk ke dalam ruang kerja Tuan Prabu. Di lihatnya Tuan Prabu sudah duduk tegak sambil menatapnya.
"Ya Tuhan, aku harus bisa menguatkan hatiku untuk tidak terbawa oleh sikap dan tatapan mata William itu. Bagaimana aku tidak bisa menyebut namanya William, kalau wajahnya begitu sangat mirip dengan William. Hanya saja Tuan Prabu terlihat lebih dewasa di banding William. Mungkin jika mereka ada ikatan keluarga Tuan Prabu sangat pantas menjadi saudara tua William." ucap Sheisha dalam hati dengan kedua tangannya yang terasa dingin.
"Sheisha?? duduklah jangan berdiri terus di situ." ucap Jenni mengejutkan Sheisha yang sedang terpaku di tempatnya.