"Aku sangat yakin Sheisha, kamu akan merasakan kehadiran yang tidak pernah meninggalkan kamu." ucap Azam dengan tatapan penuh cinta menangkup wajah Sheisha dan menciumnya dengan penuh perasaan.
Sheisha memejamkan matanya merasakan kelembutan ciuman Azam yang mampu menggetarkan seluruh tubuhnya.
Dengan nafas tertahan Sheisha membalas ciuman Azam yang semakin intens dan brutal.
Setelah cukup lama berciuman, perlahan Sheisha membuka matanya menatap lembut wajah Azam yang terlihat sangat tampan.
"Ciumanmu semakin berat dan memabukkan Zam." ucap Sheisha dengan sebuah senyuman.
"Benarkah Shei? apa kamu menyukainya?" tanya Azam dengan tatapan sayu dan nafas semakin terasa berat.
"Hem... sangat. Aku tidak bisa melupakan ciuman kamu Zam." ucap Sheisha dengan dalam.
"Aku senang mendengarnya Shei, jangan pernah melupakan apa pun tentang aku." ucap Azam membalas tatapan mata Sheisha.
Sheisha menganggukkan kepalanya berulang-ulang dengan air mata berlinang.
