"Aku tidak pernah marah padamu dari dulu sampai sekarang kan? bagaimana aku bisa marah pada kamu yang selalu mengajarkan aku pada kebaikan." ucap Sheisha dengan sebuah senyuman.
"Kamu memang mudah sekali membuat aku jadi salah tingkah. Apa tidak ada hal lain selain itu Shei?" tanya Harry sambil memicingkan matanya.
Sheisha menggelengkan kepalanya.
"Tidak ada lagi, aku hanya bicara apa adanya saja karena selama ini aku sudah sangat mengenalmu. Kamu pria yang sangat sempurna." ucap Sheisha dengan tatapan mata penuh rasa kekaguman.
"Kalau aku pria yang sangat sempurna mungkin kamu tidak akan mencintai pria yang lain, selain aku." ucap Harry dengan menahan senyum.
Sheisha menelan salivanya merasa tersindir lagi dengan ucapan Harry. Tanya menjawab pertanyaan Harry, Sheisha merapikan rambut dan pakaiannya untuk bersiap-siap berangkat ke kantor perusahaan milik Tuan Prabu.
"Harry." panggil Sheisha sambil berdiri dari tempatnya.