"Karena itu aku minta tolong pada Bibi Etin untuk bisa menyadarkan William secepatnya." ucap Jenni dengan tatapan penuh.
Bibi Etin hanya bisa menganggukkan kepalanya sambil menatap Jenni dengan tatapan yang tidak biasanya.
"Dengan kediaman Bibi Etin aku anggap Bibi Etin sudah setuju dengan apa yang aku katakan. Semoga saja William akan cepat sadar agar aku bisa membawanya ke kota. Ya sudah Bibi, aku mau pulang dulu. Terima kasih atas bantuan Bibi Etin yang sudah tulus kepada William." ucap Jenni menggunakan kata kata halus agar Bibi Etin tidak mencurigainya.
Bibi Etin menganggukkan kepalanya menatap Jenni yang sedang berjalan menuju ke mobilku.
"Bibi apa yang harus aku lakukan sekarang? apa aku harus ke rumah sakit untuk menjaga William?" tanya Safira dengan tatapan cemas.