Chereads / INSPIRASI BARUKU BADRIYAH / Chapter 4 - keputusan yang bulat

Chapter 4 - keputusan yang bulat

" apa yang mau kamu bicarakan sama ayah?" tanya sang ayah duduk diatas sofa ruang tamu, " jadi gini aku ada rencana mau pergi ke Mesir untuk mencari pengalaman disana agar bisa menambah karya ku menjadi lebih menarik dari hasil inspirasiku, yah." Mendengar ucapan anaknya itu, ayahnya tidak merasa cemas Sama sekali malah merasa sangat senang kalau ia ingin merantau ke luar negeri. " baiklah, ayah setuju dan membolehkan kamu untuk pergi kesana. emangnya kapan kamu mau kesana?" tanya sang ayah, " kemungkinan aku akan pergi hari Senin, yah," jelas Rose. " yaudah biar ayah yang antar kamu ke bandara karena kebetulan itu hari libur ayah," ujar ayah mengelus kepala Rose dan tersenyum.

saking senangnya, Rose langsung merapihkan pakaiannya dan menyiapkan segala macam untuk pergi ke Mesir. " Siapa lagi nelpon?" ketus Rose karena ingin fokus dengan apa yang diputuskannya, tapi apa boleh buat dia hanya bisa mengangkatnya walau merasa kesal. " Iya, siapa?" tanya Rose dan tidak sempat melihat kontak yang menelponnya, " ini aku, Rio. Apa bener kamu mau pergi ke Mesir?" tanya Rio yang baru saja tau soal itu dan ingin ikut dengan Rose kemana pun ia pergi. " iya, aku mau pergi Minggu depan kesana. Kamu gak usah cari tau soal aku lagi!" Rose mulai bicara dengan tegas terutama dengan Rio, " emangnya kenapa?? aku gak mau tau karena aku harus ikut sama kamu, titik." Telepon pun dimatikan oleh Rio merasa sangat kesal dengan ucapan Rose sampai ia berbuat nekad pada Rose, " apa Rio yang nelpon kamu?" rupanya ibu Rose mendengarkan semua percakapan Rose dan Rio tadi dari balik pintu kamarnya.

" nak, ibu mohon sama kamu untuk berhenti komunikasi sama cowo itu. Apa kamu udah lupa kalau dia udah bikin kamu sengsara di masa lalu?" Saat itu Rose mulai menyadari bahwa sebaiknya ia mendengarkan apa yang dikatakan oleh orang tuanya dan semuanya pasti tuk kebaikannya sendiri.

1 Minggu kemudian...

" nak, jaga diri kamu baik-baik ya. Kalau kamu sudah sampai disana jangan lupa kabari kami ya, " ucap ayah Rose dan Rose segera pamit pada orang tuanya dan masuk ke dalam pesawat. Rose pun duduk di kursi sebelah jendela pesawat, melihat orang-orang sedang menyusul masuk ke pesawat itu. " huhhh.. Akhirnya... Gw harap ada sebuah cerita yang bisa gw bikin jadi karya baru." Bosan melihat sekitar dan Rose tak sengaja tertidur di tempat.

Tak lama Rose terbangun seperti ada orang yang duduk di sebelahnya, " Akhirnya aku bisa nyusul kamu, Rose." Mendengar hal itu, Rose menoleh ke arah suara itu dan kaget melihat yang duduk di sebelahnya adalah Rio, ia membenarkan omongan yang ia katakan pada Rose lewat telepon.