AWALAN
*****
Semilir angin, mengibaskan rambut seorang gadis yang berada di dalam mobil. Duduk santai di kursi belakang dengan kaca yang sedikit terbuka. Banyak kendaraan roda dua, roda tiga dan juga roda empat berlalu lalang di jalanan sana.
Nala Inggirni. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah atau lebih tepatnya pindah sekolah.
Mobil yang sedari tadi melaju, mendadak berhenti karena adanya lampu merah. Motor dan mobil yang lain pun banyak yang menunggu lampu merah berganti menjadi warna hijau.
Nala melihat ke arah luar dengan earphone bluetooth yang terpasang di kedua telinganya.
"Hai."
Dugg
Nala tersentak kaget, membuat kepalanya terpentok. Bagaimana Nala tidak kaget? Dia sedang melihat ke arah luar sambil menunggu mobilnya melaju. Tiba-tiba seorang laki-laki memakai helm dengan wajah yang masih bisa terlihat, muncul dan menyapanya begitu saja tepat didepan wajah Nala.
"Eh kepalanya nggak apa-apa kan?" nada bicaranya sedikit khawatir.
Nala menatapnya dingin, lalu memalingkan wajahnya ke arah depan.
"Hai cantik. Tadi sapaan gue ko gak di jawab?"
"Apaan sih," Nala bergumam pelan.
"Siapa nama lo?" tanyanya lagi tanpa rasa malu.
Laki-laki itu bersikeras bertanya sebelum perempuan di hadapannya ini menjawabnya.
"Cantik, gue nanya nama lo siapa?"
Lampu merah kini telah berubah menjadi hijau, semua kendaraan melaju. Nala merasa lega karena sudah terhindar dari laki-laki tadi.
Brrmmm brrmm
Tanpa di duga laki-laki itu mengikuti mobil Nala.
"Ih.. kenapa sih tuh cowok ngikutin, mana di berisik-berisikin lagi tuh suara motornya." Nala menggerutu kesal.
Baru beberapa detik Nala merasa lega, kini rasa leganya sudah hilang karena laki-laki tadi terus mengikutinya. Nala melihat kebelakang, bukan hanya satu motor tetapi sekarang lebih dari satu motor yang mengikutinya.
Pak Jani. Supir pribadi Nala yang kebingungan bertanya kepada sang majikan, "Neng Nala, itu yang ngikutin temennya ya?"
"Eh bukan ko, saya gak kenal sama sekali sama orang itu."
Sretttttttt
Satu motor yang dikendarai terjatuh dan tentu saja beberapa motor yang berbarengan dengannya membantu.
'Hufthh' Nala menghembuskan nafasnya kasar.
Nala sangat lega merasa tidak di buntuti lagi olehnya. Sebenarnya dia merasa kasihan, ada rasa ingin membantu laki-laki itu. Mengingat perlakuan laki-laki tadi kepada dirinya, Nala hanya bergidik ngeri mengingatnya.
Sementara laki-laki yang terjatuh tadi?
"Ga. lo ngapain sih ngejar-ngejar tuh mobil?" tanya temannya heran.
Tidak menggubris pertanyaan dari temannya, laki-laki itu hanya melihat mobil Nala yang sudah tidak terlihat lagi dari pandangannya.
Laki-laki itu langsung menaiki motornya dan memasang helm nya kembali, lalu melajukan motornya di ikuti oleh teman-temannya.
"Cabut!"
*****