Saat itu keadaan Mu Siyin sudah berantakan, dia membiarkan Shi Beiyu bertindak sesuka hati padanya.
Gaunnya pun terlepas, tubuh putih yang sempurna nan halus itu membuat darah Shi Beiyu menyembur dan membuatnya terkubur dalam api nafsunya.
Di malam itu, dia sudah merasakannya dan ingin melakukannya lagi. Rasa manisnya, membuatnya tetap tinggal dan tidak bisa melupakannya.
Hari ini, Mu Siyin berpikir bahwa dia akan menyerahkan diri pada Shi Beiyu lagi. Namun, saat pria itu akan memasuki bagian inti, tiba-tiba Mu Siyin sadar bahwa dia sedang datang bulan…
Dalam sekejap, dia merasa pintar dan dengan cepat bangkit dari kasur.
"Jangan…" Mu Siyin langsung menekuk lutut dan menyembunyikan wajahnya yang memerah di dada ketika tangan besar Shi Beiyu menyentuh bagian dalaman rendanya.