Alina mulai terbangun dari tidurnya. Entah berapa lama ia sudah tertidur. Tapi seingatnya ia tidak tidur di atas tempat tidur. Ia ingat betul jika ia tertidur di sofa.
'Apa David yang memindahkan ku?' tanyanya pada diri sendiri. Karena tidak mungkin ia tertidur di sofa dan berjalan sendiri dalam tidur kemudian pindah ke atas tempat tidur.
Alina mengulas senyumnya membayangkan David yang sudah kembali peduli padanya, kemudian ia segera memposisikan tubuhnya untuk duduk.
'Bahkan David menyelimutiku.'
Alina melihat David yang sekarang duduk di sofa dan masih berkutat dengan tabletnya.
David bergerak sedikit meregangkan ototnya yang agak kaku. David menyadari Alina yang sudah terbangun dari tidurnya tapi kembali mengacuhkannya.
Alina mendengus kesal, karena David masih juga belum menggubrisnya.
Sudah lima belas menit berlalu dan David tetap tidak mengeluarkan sepatah kata pun. Alina sungguh tersiksa dan sedih dengan sikap David ini.