"Ck!" Richardo berdecak kesal saat ponselnya menyala dan memunculkan nama Ramon di layar. Bukan panggilan suara, tapi panggilan video.
"Apa dia pikir aku kekasihnya??! Panggilan suara sudah cukup!!" dengus Richardo.
Dengan enggan Richardo mengusap tombol berwarna hijau ke atas untuk menerima panggilan tersebut. Saat ini ia sedang duduk di teras rumah Grace sambil menikmati beer kalengannya.
"Rich..., kau di mana?" tanya Ramon begitu wajahnya terlihat penuh di layar ponsel milik Richardo.
"Di suatu tempat, " jawab Richardo datar seraya meneguk beernya.
"Suatu tempat? Apa yang kau lakukan?!" Ramon kembali bertanya.
"Bukan urusanmu!!" ujar Richardo sedikit meninggi. Sudah pasti ia kesal dengan Ramon, karena bocah itu akan terus merentet pertanyaan padanya.
"Ck!! Kau terlihat sangat mengerikan!" ujar Ramon.