Tidak sampai seminggu sejak saat Fitria menyuruh Cynthia bersiap-siap, sehari setelah pembuatan paspor, mereka berangkat ke Jepang.
Di pagi hari yang cerah, yang harusnya Cynthia pakai untuk bermalas-malasan di hari libur, kini dia harus berada di bandara menunggu sang editornya.
Mereka tidak akan bersama, karena Fitria bermaksud membawa keluarganya untuk mengantarkan kepergiannya ke bandara, begitu juga dengan Cynthia.
"Kenapa dadakan sekali? Apa memang harus sepagi ini?" tanya sang Ayah pada Cynthia yang masih menyusun bajunya di koper.
"Iya, editor bilang harus aku harus menunggu, yah. Jadi, kita berangkat habis subuh!" tegas Cynthia yang panik. Waktu mepet dan kurang persiapan memang membuat dia terburu-buru.
"Tolong temani aku, ya, yah."
"Baiklah." Jawab sang ayah bersedia.
Tadinya Cynthia ingin mengajak nenek juga tapi, nenek yang tidak mau ikut. Dulu saat ibunya pergi ke luar negeri saat berangkat jadi TKW nenek yang mengantarnya.