namaku JessicaFernandez, umur ku 16 tahun dan aku akan memasuki sekolah menengah atas
semua terasa sangat berbeda, aku sekolah jauh dari kota kelahiran ku, aku sengaja di suruh orangtuaku untuk tinggal bersama nenek ku di rumah nya, jarak nya hanya 10 jam dari rumah orang orang tuaku ke rumah nenek ku
aku cukup pembangkang di rumah orang tuaku, sehingga ayahku mengirim ku jauh supaya aku bisa mandiri dan merubah sifat buruk ku
tapi nenek ku terlalu memanjakan ku hingga aku tak bisa berbuat apa-apa tanpa dirinya
" hmmm, ini buruk tak seharusnya nya aku menyusahkan nenek ku" tapi aku juga kesal pada ibuku yang membiarkan aku pergi
hari ini, aku ke sekolah di antar sama pak supir pribadi nenek ku, nenek ku tinggal seorang diri di rumah nya, kakek ku sudah tiada dua tahun lalu, sedang kan anak nya hanya ibu ku seorang
sebenarnya aku sedikit tidak nyaman di kota ini karena harus jauh dari teman-teman ku, aku bahkan tidak punya teman disini
tapi di setiap sudut jalan terlihat begitu rapi, gedung yang tinggi dan begitu banyak taman disini
" pak tolong cepat yah, hari ini aku MOS di sekolah, aku takut terlambat" kataku sambil melihat setiap sudut jalanan
" baik nona" jawab pak Toyo
" apa?? jangan panggil nona pak, panggil aja Jeje" aku sedikit kesal
" baik je" kata pak Toyo menurut
aku berfikir, apa yang harus di lakukan saat MOS nanti, "apakah nanti banyak hukuman?? ah, aku grogi!!"
"trett.. tretttt... treet..."
bel berbunyi tepat setelah aku sampai di depan pagar sekolah
" makasih pak Toyo" kataku sambil masuk ke lapangan sekolah
jantung ku masih ber degub karena berlari, aku tak mengenal siapa-siapa disini, langkah ku kadang melambat saat melihat sekeliling lingkungan sekolah baruku
" Hay... kamu anak kelas XI, kemari!!!" kata seorang pria dari depan ketika semua murid berbaris di lapangan
" sa ... saya??"
" iya siapa lagi? kamu!!" katanya dengan tegas
aku berjalan pelan-pelan menghampiri nya, aku semakin grogi, ini adalah hari pertama ku sekolah dan ga kenal siapa-siapa
" silahkan perkenalkan dirimu!!! " katanya memberikan microphone padaku
sambil gemetaran aku menerima nya
selama tiga menit aku hanya terdiam dan tak berani menatap murid lainnya di lapangan
" nama saya Jessica Fernandez, saya dari Medan " aku gugup tapi harus memberanikan diri
semua orang menatap ku,. lalu aku memberikan microphone nya pada kakak kelas ku yang di samping ku
aku pun kembali ke barisan ku
setelah semua siswa masuk ke kelas masing-masing, aku duduk di depan dengan Naila, dia juga murid baru
" hey Jessica Fernandez " seorang pria teman sekelas ku memanggil namaku dari depan dekat papan tulis
aku hanya diam tak acuh padanya
ketika guru dan kakak kelas datang ke kelas kami, semua nya menjadi diam
" hari ini kita perkenalan satu sama lain, supaya murid-murid semua nya bisa saling kenal" kata guru itu
" silahkan buat kelompok, 1 kelompok 5 orang berarti ada 5 kelompok" kata kakak pembimbing MOS
" huh.., malas bangat " kata ku dalam hati
" aku sekelompok dengan mu jes!!" kata Nayla yang di samping ku
" iya, 3 orang lagi siapa??" aku bingung harus berteman dengan siapa, jujur saja aku bahkan ragu menyapa mereka
" siapa yah Jes, aku ga kenal siapa-siapa!!" jawab Nayla mengerutkan dahi nya
" kita sekelompok yah Jes " kata laki-laki yang memanggil nama ku tadi
" malas bangat sekelompok sama kamu"
" ayok cepat!! tentukan kelompok masing-masing" bentak kakak pembimbing MOS
akhirnya sekelompok dengan laki-laki itu
" kita semua akan kumpul di lapangan, bawa kapur masing-masing, kalo bisa kapur berwarna" kata kakak kelas dengan tegas,
aku dan Nayla mengikuti ke lapangan
" nay,, kampung mu kan disini, masa sih ga ada kenal disini satu pun??"
" ga Jes, aku dari Palembang!!, aku disini kos " jawab Nayla, ia juga terlihat sedih
saat duduk di lapangan, lelaki teman sekelas ku melempar kan batu kecil kepada ku
" ah, sakit!!! siapa yang melempar batu ini??" tanya ku dengan suara yang kuat, semua nya melihat ke arah ku, akhir nya karena kelakuan lelaki itu aku di hukum berlari dua kali keliling lapangan
" kamu!!! cepat lari dua kali keliling lapangan!!" kata kakak kelas marah-marah
" baik kak" kata ku sambil berdiri
aku pun berlari hingga kelelahan, nafas ku tidak beraturan dan juga detak jantung ku berdetak kencang,
keringat membasahi kening ku, aku merasa terintimidasi oleh nya
aku kumpul lagi dengan yang lain setelah selesai lari-lari di lapangan
" nanti kau, akan ku balas nanti pulang sekolah"
" maaf kan aku Jes, aku ga sengaja" jawabnya pura-pura menyesal, tapi aku yakin ini adalah rencananya
" kau tau!! aku lari-lari di lapangan karena ulah mu, aku capek, malu! " bentak ku menahan emosi di hati ku
" aku minta maaf" bisik nya karena kakak kelas memperhatikan kami
" setiap kelompok harus menyiapkan kapur masing-masing, karena akan ada hukuman buat kelompok lain jika ada kesalahan" kata kakak pembimbing MOS
kami semua menjawab nya " baik kak "
laki-laki itu selalu menempel dekat ku, jujur aku tak suka, karena ulah dirinya aku mendapat hukuman
kakak pembimbing MOS memberikan pertanyaan satu per satu, kelompok kami bisa menjawab semua pertanyaan itu dan kami tak mendapat hukuman, kelompok yang tak bisa menjawab pipi nya di coret pakai kapur berwarna, lucu sih tapi kasian
" sampai hari Kamis kita masih terus MOS, hari Jumat ekstrakurikuler dan Sabtu sekolah cepat pulang, jadi jadwal nya hanya samapi hari Kamis, sekarang kembali ke kelas" kata kakak pembimbing
aku dan Nayla berjalan ke toilet untuk cuci muka, lelaki itu mengikuti dari belakang, toilet cewek dan cowok sebenarnya pembatasnya hanya dinding tembok
" Jes, tadi kamu kenapa?? kok bisa teriak ???" tanya Nayla
" ga tau siapa yang lempar lengan ku pakai batu kerikil!!" aku berbohong pada Nayla, sebenarnya aku tau siapa yang melempar ku
" oh " hanya itu yang di ucapkan Nayla, jelas saja aku tak mau memberi tau Nayla atau dia nanti akan menggoda ku dengan lelaki aneh itu
kami berjalan menuju kelas, sampai sekarang aku belum tau siapa nama lelaki teman sekelas ku itu
" nay rumah kamu di mana?? "
" ga jauh dari sekolah Jes, aku sekolah naik motor!! " ucap Nayla
" rumah kamu dimana Jes?? "tanya Nayla
" aku tinggal di dekat Indrapuri " kami pun terus berjalan ke kelas
lelaki itu sudah ada di ruang kelas, dia orang nya nyebelin, ribut di kelas dan arrogant,
" Jes nanti setelah pulang sekolah bisa kah aku bicara dengan mu?? aku mau minta maaf!!"
" sorry, aku tak mau bicara dengan mu"