Chereads / Haedok / Chapter 2 - The Red Jacket and Fedora

Chapter 2 - The Red Jacket and Fedora

"Gimana, Ko, udah bisa melodi Paradise City?" Daffin bertanya kepada Iko yang sedang sibuk menyetel senar gitar.

"Siiip. Beres pokoknya. Eh si Iduy kemana? Belum datang juga?" Iko mengedarkan pandangan ke sekeliling ruang studio.

"Dikit lagi sampe katanya sih." Daffin mulai menyetel senar bas.

"Hey, guys. Sehat semua, guys?" Fahri masuk ke ruang studio bersama Mr. Michael.

"Hoooy, welcome, Fahri. Eh ada tamu ya?" Iko mengangguk dan tersenyum ke arah Mr. Michael.

"Oiya, kenalin ini English tutor gue, Mr. Michael. Mr. Michael, kenalin ini teman-teman band saya. Iko dan Hamid. Ada satu lagi sebenarnya, Sir. Si Yudi kemana ini ya?" Fahri memperkenalkan Mr. Michael kepada teman-temannya.

BRAK!

Pintu ruang studio terbuka. Seorang siswa berseragam SMU bersimbah keringat dan nafas memburu memasuki ruangan.

"HEH! IDUY! NAPA LO? NGAGETIN AJA!" Fahri spontan berkata demikian.

"Sorry….gue telat….habis dari…toilet." Yudi berdiri sambil memegangi perutnya sambil terbata-bata berusaha mengatur nafasnya.

"Oh, ada tamu? Halooo, pak. Bapak, manager baru kita ya? Asiiiik. Kenalin, pak. Saya Yudi, panggil aja Iduy." Yudi yang sudah berhasil menenangkan dirinya tersenyum dan memperkenalkan diri kepada Mr. Michael.

"Woy, nyerocos aja lu. Maaf maaf maaf ya, Sir. Iduy emang suka los engsel mulutnya." Fahri meminta maaf atas kelakuan Yudi kepada Mr. Michael yang hanya bisa tersenyum canggung.

"Ini English tutor gue, Mr. Michael. Mau nge-jam bareng kita. Cepet sono lu ke posisi." Fahri gemas mendorong tubuh Yudi ke arah drum set.

"Daaaah, formasi lengkap. Oke, jadi sekali lagi gue kenalin ya, guys. Mr. Michael, kami berempat ini suka bawain lagu-lagu zaman tahun 80 dan 90-an, seperti Guns 'n Roses, Queen dan Nirvana. Yang main gitar namanya Iko, yang main bas namanya Daffin, yang paling belakang tuh, yang datangnya belakangan juga, namanya Yudi. Nama band kami Roll the Dice." Fahri memperkenalkan band nya.

"Halo semua. Perkenalkan, saya Michael," Mr. Michael tersenyum ke arah Fahri dan teman-temannya.

"And you guys, listen, Mr. Michael adalah English tutor gue. Lo pada bingung ya kenapa gue bawa Mr. Michael ke sini?" Fahri tersenyum selama beberapa saat sebelum menjawab pertanyaannya sendiri. 

"Mr. Michael bukan sekedar English tutor gue. Beliau juga vokalis band. Band aliran metal, you know? Glam metal lebih tepatnya. Bukan maeeeen." 

Seketika ruangan studio diliputi kehebohan. 

"Woaaah, glam metal yang dandanannya warna warni itu ya, Sir?" Tanya Daffin.

"Dulu bapak saya sering putar lagu glam metal, Sir. Saya ingat nama band nya Motley Crue." Yudi menyambar dari balik drum set.

"Eh, apa kita coba bawain glam metal aja yuk sekarang. Biar ngga bosen." Daffin tiba-tiba mengutarakan usul.

"Lah kan kita belum pernah ngulik-ngulik lagu glam metal." Ucap Fahri.

"Yaudah kita ulik sekarang aja. Tambahin jam booking jadi 2 jam." Usul Iko.

"Wait, tunggu tunggu tunggu. Kalian ngga ada kegiatan lagi setelah ini? Les atau apa gitu?" Mr. Michael berusaha meredam kehebohan.

"Tenang aja, Sir. Kami udah ngosongin jadwal khusus buat latihan hari ini." Fahri menjawab.

"Oh, oke….Hmmm, kalian yakin mau coba bawain lagu-lagu glam metal? Atau udah pernah coba bawain?" Mr. Michael meragu.

"Belum pernah sama sekali sih, Sir. Cuma kita coba aja. Siapa tau seru ya kan, guys?" Seru Yudi yang sekarang sudah beranjak dari drum set untuk bergabung dengan teman-temannya.

"Yaudah yuk,kita mulai ngulik deh. Eh bentar. Sir, lagu apa yang kira-kira cocok untuk pemula kayak kami?" Iko menyiapkan ponselnya untuk mencari lagu.

"Hmmm, gimana kalo coba Fallen Angel dari Poison?" Saran Mr. Michael.

Keempat personnel Roll the Dice mulai melakukan pencarian di search engine kenamaan. Masing-masing mulai sibuk menonton klip video lagu Fallen Angel dari Poison.

"Wah asik nih bas nya. Wahahahah dandanannya hadoooooh begini amat hahahahaa! Tapi musiknya bagus. Bisa kayaknya gue bawain ini." Daffin terbahak-bahak sambil berkonsentrasi mendengarkan bassline dari lagu Fallen Angel.

"Drummernya cewek ya? Ah tapi cowok. Eh ntar dulu ntar dulu! Cewek nih?" Ketimbang fokus kepada nada drum, Iko malah lebih mempertanyakan gender drummer Poison.

"Gitarnya seru. Ini bisa ngga ya kita bawain pake satu gitar?" Iko bergumam.

Sementara Fahri mengerutkan keningnya sambil berkata kepada Mr. Michael,"Sir, seriously, dulu Sir dandanan sama petakilannya kayak vokalis Poison ini nih?" 

"Well, yeah, bisa dibilang begitu. Kostum ngga sama persis, tapi mendekati, seperti itu." Mr. Michael menjawab dengan senyumnya yang jenaka.

Fahri tertawa sambil berkata,"Gokil! keren banget, Sir. Seriously, the red jacket and fedora suits you well." 

"Errr…really? Well, that's my favorite stage costume tho." Mr. Michael meringis.

3

"Was your hair this long back then?" Tanya Fahri penasaran.

Masih dengan ekspresi meringis, Mr. Michael menjawab,"I wish I could grow my hair that long, but no. Lebih pendek dari itu. Sedikit di bawah bahu lebih tepatnya" 

"Aaaah tetap keren. I wanna grow my hair too, then." Fahri berucap sambil mengusap rambut pendeknya.

Mr. Michael tergelak mendengar keinginan Fahri. "Wait, you're still a high schooler. Mana ada sekolah yang mengizinkan siswanya gondrong?" 

"Yaaah, bisa lah, Sir. Asal jangan ketahuan, hahaha. Oke, sebentar ya, Sir. Saya hapalin lirik lagunya dulu ya. Fallen Angel. Malaikat jatuh." Fahri berkata.

"Ahahaha, malaikat kesandung." Mr. Michael tertawa mendengar Fahri menerjemahkan judul lagu Fallen Angel.

Mendengar hal ini, Mr. Michael menyandarkan tubuhnya ke kursi dan matanya menerawang jauh. Jauh ke masa di mana seorang vokalis band di kampusnya menyanyikan lagu berjudul Malaikat Kesandung.

***

"Oookeee, selamat datang semuanya yang ada di sini. Kami, Sanjay Dutt. Yang mau nonton, silakan maju. Yang ngga mau nonton, pulang aja sono…hahaha…" Ronaldo mengawali performance band Sanjay Dutt dengan sapaan konyol yang menjadi ciri khas nya, di suatu hari pada tahun 2002.

Penonton tertawa riuh dan maju ke depan panggung. Michael dan Epan yang duduk menonton di salah satu sudut tak jauh dari panggung, tertawa sampai tubuh mereka berguncang.

"Naaah kali ini gue bakalan nyanyiin lagu buat temen-temen gue dari Haedok. Naaah gue tau tuh vokalis sama gitarisnya lagi duduk di sono tuh." Ronaldo menunjuk ke arah Michael dan Rey.

Wah, mau nyanyi lagu apa tuh si Aldo?" Rey berkata, masih dengan sisa tawa.

"Lagu apaan lagi yang diparodikan ya?" Michael juga ikut menerka-nerka.

"Oke. Kita langsung saja. Hantam, Mid." Ronaldo berkata kepada Hamid sang gitaris. 

Hamid mulai memainkan melodi gitar. Setelah beberapa nada, Yodi mulai menabuh drum, diikuti petikan bas yang dimainkan Devan dan alunan keyboard dari Jordan, keyboardist mereka.

"Wah! Mereka bawain Fallen Angel. Lagu yang biasa kita bawain nih, Rey." Michael berkata.

"Bakal digimanain lagu kita ya? Gue deg-degan nih." Rey harap-harap cemas, mengingat betapa lucunya lagu-lagu parodi yang biasa dibawakan Sanjay Dutt.

Ronaldo mulai beraksi.

Dia turuuuun dariiii Mayasari Bhakti

Refleks, Michael dan Rey terbahak-bahak sambil memegang perut. 

Dateng ke kota

Mo jadi model

Maaajalah nge-top

Para penonton serentak tertawa, tetapi tetap menikmati lagu. 

Duit banyaaaak tapiiii kerjaannya capeeek

Dibayar sering telat

Kamerameeeen seneng do'i sediiih

Pose seksi gratisan

Masih dengan tawa lepas, Michael memperhatikan tak satupun personnel Sanjay Dutt yang tertawa seperti mereka. Mereka tetap serius karena sepertinya urat tawa mereka telah putus.

Masuk ke bagian reff, Michael dan Rey semakin terpingkal-pingkal. Sanjay Dutt benar-benar menerjemahkan secara harfiah lirik lagu Fallen Angel dari Poison, lagu yang biasa dibawakan oleh Haedok.

Menang, malaikat kesandung

Kalah, dikibulin

Mau tenar, malaikat kesandung

Ngga tenar, tanggung aje sendiri

Michael, Rey dan seluruh penonton bertepuk tangan dengan kepiawaian Sanjay Dutt membawakan Fallen Angel versi parodi tanpa cela.

"Ronaldo gilaaaaa." Michael tak kuasa menahan gelaknya.

"HAHAHAHAHAHA gokil Ronaldo. Urat malunya putus. Tapi seenggaknya gue jadi tau, kalo kapan-kapan misalnya gue sakit dan ga bisa manggung, Hamid bisa gantiin gue." Rey berseloroh.

Mereka masih tertawa, bahkan ketika lagu Malaikat Kesandung telah berakhir.

***

Suara gitar membuyarkan lamunan Mr. Michael. Iko memulai irama Fallen Angel dengan baik sekali, disusul oleh Daffin dan Iduy dengan masing-masing alat musik yang mereka yang mereka mainkan.

Nice. Ucap Mr. Michael dalam hati.

Masuk ke bagian vokal, Fahri bernyanyi dengan baik walaupun masih ada beberapa nada yg off, namun tak membuat penampilan mereka menjadi jelek.

Dari sudut ruang studio musik  Mr. Michael tersenyum menonton Roll the Dice. Membawa kembali kenangan indahnya masa-masa kuliah bersama Haedok.