Mi Xiaomi masih bersandar di atas dada bidangnya yang hangat, mendengar suara detak jantungnya yang berdetak cepat. Wanita itu merenung sejenak, menggigit bibir bawahnya, mendongak dan menatap wajah tampannya yang mempesona sebelum menggelengkan kepala, "Ye Xiao, aku tidak menyukaimu. Kamu hanya kujadikan alat yang aku pinjam. Aku tidak ingin melawan dewa kematian bersamamu."
Sebenarnya, Mi Xiaomi tidak ingin Ye Xiao melihatnya sekarat.
Dia pernah mendengar bahwa penderita kanker stadium lanjut itu sangat tersiksa, sel kankernya sudah menyebar kemana-mana, dan sentuhan ringan di atas kulit saja langsung bisa terasa sakit.
"Mi Xiaomi, apa kamu sangat membenciku?"
Kata-katanya seakan menyayat hati Ye Xiao layaknya sebilah pisau.
"Hmm."
Mi Xiaomi berkata dengan kejam, "Aku tidak pernah menyukaimu."
"Apa kamu menyukai Ji Nanfeng?"
Ye Xiao menatapnya lekat dengan hati yang berdarah-darah.