"Ah? Dokter Chen baru saja bilang apa?" Mi Xiaomi samar-samar ingat, sepertinya Dokter Chen berbicara dan bertanya padanya dengan tergesa-gesa.
"Bukan apa-apa. Istirahatlah dulu di sini." kata Dokter Chen.
"Tidak, saya ada janji untuk pemeriksaan kandungan hari ini. Saya harus pergi."
Mi Xiaomi bergeser dari duduknya dan berdiri seraya berkata, "Jika tidak, maka akan sulit membuat janji lagi nanti."
"Xiaomi, tidak bisakah kamu mencari orang untuk menemanimu? Perutmu semakin besar. Tidak akan nyaman untuk bepergian sendirian." kata Dokter Chen khawatir saat melihat perut Mi Xiaomi yang sudah menjulang tinggi.
Mi Xiaomi menyentuh perutnya.
Dia juga tahu, dalam kondisinya yang sekarang ini, dia sangat membutuhkan seseorang untuk menemaninya. Jika tidak, dia tidak akan tahu ada bahaya apa lagi yang akan terjadi nanti.
Meskipun dia tidak suka jika ditemani Huang Fang, tampaknya dia mau tidak mau harus melakukannya.
Setelah Mi Xiaomi selesai melakukan pemeriksaan kandungan, dia berjalan keluar rumah sakit. Namun, tiba-tiba hujan turun sangat deras, sehingga dia tidak punya pilihan lain selain berdiri menunggu di depan pintu.
Saat menunggu, tiba-tiba bau desinfektan bercampur aroma rumput hijau yang familiar menyergapnya.
Entah sejak kapan Ji Nanfeng berdiri dia sampingnya. Dia membawa sebuah payung besar di tangannya sambil berkata, "Ayo, aku antar pulang."
"Tidak perlu. Terima kasih." Mi Xiaomi berusaha tetap tenang, "Aku sedang menunggu suamiku untuk menjemputku."
"Suamimu?" Suara lembut Ji Nanfeng terdengar sedikit aneh, "Sejauh yang kutahu, kamu masih belum punya suami."
"Kalau tidak punya suami, kenapa aku bisa hamil?" Timpal Mi Xiaomi.
"Benar juga. Kalau begitu aku akan tetap di sini sampai suamimu datang."
Ji Nanfeng menutup payungnya dan berdiri di sampingnya. Dia memandangi hujan dan para pejalan kaki yang lewat.
Mi Xiaomi terdiam.
Saat itu juga, sebuah mobil hitam tiba-tiba berhenti di depan mereka.
Pintu mobil dibuka…
Dan sebuah payung hitam besar terbentang dari dalam mobil.
Sepasang kaki jenjang melangkah keluar. Sepatu hitam yang dipakainya menginjak tanah yang tergenang air hujan.
Seorang pria jangkung dan ramping dalam balutan setelan jas berwarna hitam membungkuk keluar dari dalam mobil dan melangkah menuju Mi Xiaomi dengan membawa payung di tangannya.
Mi Xiaomi seketika tegang begitu melihat Ye Xiao yang melangkah mendekatinya di tengah hujan.
Ji Nanfeng juga melihat Ye Xiao.
Dia melihat jika Ye Xiao berjalan menuju Mi Xiaomi.
'Apakah pria ini adalah suami Mi Xiaomi?'
'Bukannya kata Dokter Chen Mi Xiaomi hamil melalui inseminasi buatan?'
Pria ini juara dalam hal postur tubuh dan penampilan. Pria ini tidak lebih buruk darinya. Bahkan dia mungkin sedikit lebih baik?
Memikirkan ini membuat hati Ji Nanfeng dipenuhi rasa tidak nyaman.
Ye Xiao berhenti di depan Mi Xiaomi. Dia mengangkat payung hitam yang dia bawa untuk memayungi Mi Xiaomi dan berkata, "Ayo!"
"Ya."
Mi Xiaomi melirik Ji Nanfeng, dia mengangguk singkat pada pria itu sebelum melangkah mendekat ke payung hitam Ye Xiao.
Ye Xiao mengangkat payung itu untuk melindungi seluruh tubuh Mi Xiaomi. Hal tersebut membuat air hujan membasahi sebagian bahunya.
Ji Nanfeng menatap punggung keduanya. Buku-buku jarinya yang memegang gagang payung menjadi tegang sehingga membuat otot-ototnya terlihat.
Ye Xiao membiarkan Mi Xiaomi masuk ke mobil seraya memayunginya.
Mi Xiaomi yang agak kebingungan sekaligus gugup pun tidak sengaja membenturkan dahinya ke bagian atas pintu mobil…
"Bodoh!" Gumam Ye Xiao marah kemudian meletakkan tangannya yang besar di atas kepala Mi Xiaomi untuk melindungi wanita itu supaya tidak terbentur lagi.
Mi Xiaomi duduk di kursi belakang mobil dengan wajah malu. Tepat setelah duduk, betisnya mendadak kembali kram.
Ye Xiao yang juga sudah duduk mengerutkan kening ketika melihat satu kaki Mi Xiaomi gemetar kaku. Dia bisa menebak apa yang terjadi. Jadi, dia mengangkat betis Mi Xiaomi. Kemudian, dia menepuk dan memijat otot-ototnya.
Sang sopir yang duduk di depan tertegun melihatnya!
Tidak pernah terpikirkan olehnya bahwa Ye Siye akan melakukan hal seperti ini.