Pintu gerbang villa itu terbuka lebar menyambut kedatangan sang Tuan. Tidak berapa lama ketika mobil mewah itu terhenti, keluarlah Wira bersama dengan Melati. Penjaga villa yang sudah menutup gerbang beringsut mendekati tuan-nya begitu dirinya dipanggil.
"Malam ini kamu tidak perlu menjaga villa. pulanglah," perintah Wira. Sekilas penjaga villa itu melirik ke arah Melati. Kalau sudah begini, dia tahu apa yang akan dilakukan Tuannya. Namun, wajah wanita itu sepertinya tidak asing di ingatannya.
"Baik, Tuan." Pria berumur empat tahun itu mundur selangkah, kemudian berlalu dari hadapan mereka.
Wira meninjau Villa bergaya Victorian dengan kenangan yang melekat disana. Saat dia memadu kasih dengan seseorang dan berjanji akan menikahinya. Namun siapa sangka, jika takdir menyeretnya ke realita yang pahit. Sang Kekasih dibunuh oleh segerombolan mafia.