Anton menerobos masuk ke dalam kamar membuat Santi yang sedang menempelkan gaun milik Liani ke tubuhnya pun terkejut. Wanita itu menyembunyikan baju itu di belakang punggungnya. Sedangkan Anton sama sekali tidak memperdulikan hal itu, dia sibuk dengan pikirannya sendiri.
Pria bertubuh tambun itu terlihat acak-acakan. Dia duduk di pinggir ranjang sambil mengusap wajahnya kasar. Santi melempar baju Liani serampangan. Kemudian, dia mendekati suami orang yang berhasil dia rebut.
"Mas Anton, ada masalah apa sih?" Santi menyentuh pundak gempal itu sambil duduk di sampingnya.
"Enggak ada yang memberitahuku kalau mamaku meninggal!" sergah Anton sambil melirik ke arah Santi. Terlihat wanita itu menyunggingkan senyum miring.
Bagus, kalau Ayu meninggal, jalannya untuk menjadi istri sah Anton berjalan dengan lancar, batinnya kegirangan.
"Saya turut berduka cita ya Mas," ucap Santi dengan wajah sendu yang dibuat-buat. Lalu, dia gelendotan di lengan gemuk Anton.