Anton turun dari mobilnya dan melangkah dengan langkah lebar menuju ke rumah . Raut wajahnya tampak gusar.
Tiga puluh menit yang lalu, dia sedang berada di sebuah club malam untuk melarikan diri dari kemelut yang menderanya akibat pernikahannya yang kandas. Bertemankan dengan Penjaga bar yang siap sedia untuk mengisi ulang minumannya, Dia merutuk tidak karuan sampai menjadi pusat perhatian orang-orang yang sedang duduk di dekat meja bar itu. Terdengar kasak-kusuk dari mereka yang membicarakan Anton yang sedang stress berat. Bahkan, terdengar celetukan tentang sebab musabab Anton bisa menjadi seperti itu.
Anton menyangga pelipisnya dengan kedua tangannya. Dia masih menggunakan stelan kemaja lengkap dengan jas pernikahannya. Kedatangannya ke club malam jelas menarik perhatian semua orang. Menilik pakaian yang dia kenakan dan juga kondisinya yang kacau, mereka menduga kalau pria bertubuh tambun itu bermasalah menjelang pernikahannya.