Liani tidak malu menunjukan gairahnya yang terpendam. Apalagi di depan pujaan hatinya itu. Tidak terlihat Liani yang biasanya malu-malu, bahkan dia tidak ragu menunjukan kelacurannya meski hanya lewat permainan lidahnya saja.
Tetapi dia merasa lawan mainnya mulai mengendor. Wanita itu menaikkan wajahnya dan melihat Wira yang sedang tertidur. Seketika perasaan kecewa menyelimutinya. Tapi mau bagaimana lagi, dia bisa memaksakan.
Tiba-tiba ponsel milik Wira berdering di saku, wanita itu lantas merogoh ponsel itu. matanya membulat tatkala tertera nama Anton, suaminya yang sedang melakukan panggilan video. Jantung Liani berdegub kencang, apa mungkin suaminya sudah pulang dan tengah mencari mereka. Wanita itu pun meletakan ponsel itu begitu saja di atas kasur. Dia sangat tahu perangai suaminya itu. Dia harus pulang bersama dengan Wira.