"Ada apa?" tanya Liani yang sudah berada di samping Wira di dalam mobil. Pria itu meremas rambutnya sendiri dan tangan yang lain memegang stir kemudi. Tampak mimik wajah Pria itu tertekan dan stress tatkala berjumpa dengan janda Milyarder tadi. Sepertinya ada sesuatu telah terjadi diantara mereka.
Sebuah rasa yang membahana diantara mereka yang tidak bisa diketahui oleh orang banyak berkenaan dengan perasaan Liani yang begitu menggebu menginginkan sebuah keniscayaan. Tetapi mau bagaimana lagi. Tidak ada yang bisa dipungkiri dari semua ini yang memang sangat membahana.
Liani mencebik karena sepanjang perjalanan rumah dia diabaikan oleh Wira. Seharusnya momen seperti ini bisa dimanfaatkan sebagai momen yang romantis mereka berdua tanpa adanya pengganggu. Tapi memang keadaannya yang tidak memungkinkan. Apalagi dia yang sedang di landa masalah.