Deg
Seketika wajah Liani berubah Pias. Dia baru teringat kalau Widi juga sangat menggagumi Wira. Selama ini dia terlalu disibukan dengan pikirannya sendiri bagaimana untuk bisa menggaet Pria yang mempesona itu.
Bahkan Liani belum cerita kalau sekarang dia tinggal serumah dengan Wira. Dan Mungkin Liani akan menutup kenyataan ini dari Widi. Ada rasa bersalah yang menyesak di dadanya.
"Sebentar Wid, aku boleh numpang ke toilet enggak?"
"Mau ngapain sih? jangan bilang mau nyolok," goda Widi sembaru tersenyum tipis.
"Enggak kok," sahutnya singkat. Dia lantas bergerak menuju lantai atas. Tujuannya adalah kamar mandi dalam di kamar Widi.
Liani menatap dirinya dari pantulan cermin wastafel. seperti sedang mengajak dialog dirinya sendiri melalui tatapan matanya.
"Kamu tidak seharusnya menyukai Pria Idaman sahabatmu sendiri Liani? Itu sama saja dengan kamu mengkhianatinya?" bisik sisi lain dari hatinya.