Malam yang indah,
Dari pantulan cermin, Liani memandangi tubuhnya yang sudah berbalut handuk kimono. Memastikan dia sudah tampil secantik dan semenarik mungkin malam itu. Dia ingin supaya Anton, suaminya yang baru saja pulang dari luar kota itu terkesima dengannya, lalu memberikannya kehangatan setelah dua bulan tidak bersua.
Liani keluar dari kamar mandi dengan satu langkah lebar, sehingga terlihat sebagian dari kaki jenjangnya yang putih mulus. Jantungnya berdegup kencang tatkala sang suami sedang memandanginya dari ujung rambut sampai ujung kaki. Suaminya itu terlihat tidak sabar menanti istrinya itu untuk segera mendekat.
"Sini," titah Anton. Sama sekali tidak romantis. Liani beringsut mendekati suaminya dengan langkah pelan sembari kedua tangannya yang memegang ujung dari handuk kimononya. Di saat bersamaan, sang suami pun melucuti baju tidurnya dan melemparkannya serampangan.