"Mau kemana Sayang?" tanya Wira begitu melihat Liani yang beranjak dari ranjang. Beberapa saat ketika mereka akan bercengkrama di atas ranjang, justru Liani meninggalnya. Wira seakan tidak rela.
"Mau lihat Dinda, Mas. tapi pas barbecue dia seperti murung begitu," ucap Liani sambil membenarkan baju tidurnya.
"Ayo aku antar," tubuh perkasa itu bangkit dari ranjang. Lalu sejajar dengan Liani.
"Ya Ampun possesif banget sih Mas, aku kan hanya ingin nengokin Dinda sebentar," ujar Liani sambil memukul lengan Wira.
"Aku kan ayah angkatnya. Masa aku juga enggak boleh ikut," sahut Wira yang tidak mau mengalah. Padahal sebenernya, dia tidak ingin jauh dari Liani malam itu.
Mereka lantas berjalan keluar kamar menuju tempat Dinda. Alangkah terkejutnya mereka saat melihat pintu kamar yang terbuka.
"Dinda kemana Mas?" seru Liani panik.
"Mungkin di kamar Pratiwi, sebentar aku check." Wira langsung beralih ke kamar Pratiwi. Terlihat anak bungsunya itu tidur sendirian.