Alex frustasi. Setelah sekian lama mencari Wira, namun tidak kunjung dia temukan. Terlebih dia hanya seorang diri tanpa ada anak buah yang membantu. Hal yang cukup menguras tenaga.
Sebenernya itu bukan masalah besar, tetapi entah kenapa Alex merasa tidak tenang kalau Wira belum ditemukan.
Kini, dia memutuskan untuk kembali ke kantor. Seakan sudah tidak sabar untuk melihat hasil dari penjualan produk terbaru. Namun betapa terkejutnya dia saat memeriksa modal utama perusahaan yang habis. Modal yang digunakan untuk kegiatan operasional, bahan baku, gaji karyawan, ludes tidak bersisa. Justru, dia menemukan utang dalam jumlah besar yang tidak dia ketahui.
Alex segera melakukan rapat dadakan. Dia marah besar kenapa semua ini bisa terjadi. Para kepala departemen hanya saling pandang, seakan mereka setuju penyebab utama kekacauan perusahaan.
"Brian."