"Adam, sakit," Maya meringis manja.
"Enggak apa-apa. Memang awalnya sakit. Nanti juga enak kok," sahut Adam menenangkan.
Maya semakin mencengkeram lengan Adam sampai berdarah. Menahan rasa sakit karena sesak. Sedangkan Adam seperti tidak memiliki ampun. Terus menghujam dengan penuh nafsu. Menginginkan hal yang tidak bisa aku lakukan untuk hal yang seperti ini. Mengingat sudah sejak lama semenjak segalanya bisa menjadi lebih baik daripada ini. Maka diperingatkan untuk tidak menjadi lebih buruk dari semua ini. Adam akan melakukan apapun untuk menghancurkan sesuatu di bawah sana secara brutal.
"Kamu pernah main sebelumnya?" tanya Adam.