Maya sudah selesai membersihkan diri dan beranjak keluar dari toilet. Saat membuka pintu dia dikagetkan dengan Adam yang sudah berdiri di ambang pintu. Dia terlihat menumpu tangannya di tembok sembari memandanginya dari atas sampai bawah. Maya salah tingkah dibuatnya. Dia akan berjalan mendahului Adam. Tetapi, Adam malah menghalangi langkah Maya dengan tubuhnya.
Tidak ada yang bisa menghalangi niat buruk Maya untuk menguasai diri Adam. Pria yang sangat dia kagumi. Cintai sepanjang waktu yang pernah ada di muka bumi ini. Tetapi tidak ada yang mengetahui segala yang sudah dikehendakinya.
"Adam, apaan sih?"
"Gimana rasanya habis pipis kentel?" goda Adam. Maya hanya menunduk sambil menyibak anak rambutnya.
"Enak," sahutnya secara refleks. Lalu, dia menutup mulutnya sendiri, "Eh, maksudku lega habis pipis biasa. Kamu jangan mengada-ada ya," ungkap Maya yang membuat Adam terkekeh. Secara tidak sadar, alam bawah sadar Maya menginginkan dirinya.