Adam baru saja pulang dari bekerja. Ada banyak beban di pundaknya, tetapi dia tidak ingin memperlihatkannya kepada siapapun terutama Tari dan PraAdam. Sebagai pria dewasa, sudah biasa baginya menanggung beban yang berat.
Adam berjalan dengan cepat menuju ruang tamu. Mengitarkan pandangan sejenak. Biasanya ada PraAdam yang akan berlarian mendekatinya. Menyambutnya dengan pelukan. Tetapi, ini dia terheran sendiri kemana perginya buah hatinya tersebut.
Sembari melonggarkan dasinya, dia menaiki tangga. Pertama dia membuka kamarnya, tetapi tidak menemukan istrinya di dalam. Dia mengernyit dahi. Berpikir kemana kedua belahan jiwanya tersebut.
Akhirnya dia bergeser menuju kamar anaknya. Karena dia membuka pintu dengan tiba-tiba, terlihat orang yang berada di dalamnya langsung menoleh ke pintu. Terlihat PraAdam yang sedang bersama dengan Tari di meja belajar. Begitu melihat siapa yang membuka pintu, PraAdam sumringah dan berlarian memeluk kaki ayahnya.