"Sayang, Bangun!"
Tari bangun dari pingsannya. Begitu netranya membuka dia langsung memeluk Adam dengan sangat erat. Dia menangis sesegukan. Beberapa saat yang lalu dia pingsan karena sang suami yang tidak kunjung muncul dari pepohonan. Namun, sosok tegap itu kini berada dalam dekapannya, pertanda dia baik-baik saja.
Adam membiarkan tubuhnya dipeluk oleh Tari. Ada perasaaan sesal kenapa dia menuruti egonya sendiri dengan memenuhi tantangan Alex yang berimbas kepada pingsannya Tari. Seharusnya dia lebih fokus membangun Quality time bersama dengan Tari daripada melakukan hal-hal yang tidak jelas yang justru berakibat fatal.
"Sayang, Maafin Mas ya," ucap Adam dengan lembut membuat Tari semakin sesegukan. Dia membalas pelukan Tari, berharap sang istri lebih tenang berada dalam dekapannya.
Sedangkan, Alex masih belum menerima kekalahannya. Baginya pantang untuk kalah dalam pertandingan apapun. Ambisinya yang selalu ingin menjadi nomor satu selalu tertanam di hatinya.