"Ke restoran asia? Jalan kaki? Suami macam apa kamu hah? Apa enggak kasihan sama istrimu? Dia kelihatannya pucat gitu?"
Rahang Adam menegang. Kepalan tangannya sudah mengeras. Bisa saja saat itu dia melayangkan tinjunya ke bodi mobil sampai remuk sebagai ultimatum. Tetapi, dia merasakan sentuhan lembut sang istri yang memintanya untuk meredam emosi. Adam menghirup nafas sedalam-dalamnya sampai memejamkan mata dan menghembuskannya secara perlahan.
"Lebih baik Tari ikut dengan saya saja. Saya juga mau ke sana kok," tawar Alex sambil melirik genit ke arah Tari yang justru membuat wanita itu ketakutan. Dia takut kalau pria itu akan menjadikannya sebagai objek pelampiasan atas nafsunya yang menyimpang itu.
"Modus kamu! Bilang saja kamu memang membonceng istriku kan! Kamu suka kan dengan istriku!"seloroh Adam dengan nada santai yang langsung mengena di hati Alex.