Kehidupan memang penuh akan misteri, termasuk jalan hidup Adam. Ketika dia berusaha dijatuhkan sampai jurang paling dalam sekalipun. Nyatanya, dewi fortuna masih berpihak kepadanya. Di balik mendung yang gelap terdapat mentari yang terang benderang.
Seperti pagi itu, ketika dia baru bangun tidur dan hendak berolahraga. Di depan kamarnya dia bertemu dengan Daud.
"Selamat pagi, Tuan," sapa Adam dengan canggungnya. Pria yang nyaris berumur setengah abad itu hanya menunjukan senyum misterius.
"Persiapkan dirimu hari ini untuk bekerja di kantor," ujar Daud. Adam menatap tidak percaya.
"Benarkah Tuan? Saya boleh bekerja kembali?"
Daud pun berlalu. Meninggalkan sejuta tanya bagi Adam. Bukankah Daud benci setengah mati kepadanya, kenapa mendadak baik?
Namun, Adam membuang jauh pikiran buruknya. Mungkin ini sebuah pertanda baik bahwa dirinya diterima dengan baik di keluarga ini. Dia hanya perlu berbuat yang terbaik dan menghindari membuat kesalahan lagi.