"Adam," desis Tari yang merasakan pelukan mereka semakin erat. Adam dengan sangat intens menggesekkan tubuhnya serta tangannya yang jelatatan membelai bulatan indah di belakang. Sealim-alimnya Adam pasti menyimpan hasrat di dalam dirinya. Justru orang pendiam yang lebih berbahaya dan ganas.
"Tari, aku sangat mencintaimu. Biarkan aku menyentuhmu," bisik Adam dengan suara menderu menahan gairah. Tari yang awalnya pasrah karena merasakan kenikmatan yang sudah lama tidak dia rasakan.
"Tap…" belum sempat Tari berkata. Mulutnya sudah terlebih dahulu di jejali oleh Lidah. Begitu lincahnya Adam sampai membuat Tari juga membalas belitannnya. Dia tidak menyangka lelaki sedingin Adam begitu bergairah melakukan hal ini. Mungkin sudah menjadi naluri atau memang sudah berpengalaman. Tari tidak mampu untuk membedakannya. Yang jelas Pria di hadapannya sudah menjelma menjadi serigala yang kelaparan.