Malam menjadi hangat tatkal keluarga itu berkumpul untuk melakukan barbecue. Canda tawa terlontar di sana. Semuanya larut akan kebahagiaan dan canda tawa.
Namun tidak untuk Tari. Dia terlihat tidak bahagia. Entah kenapa perasaannya begitu gelisah seakan ada yang mengganjal. Bayang-bayang kematian anaknya masih terlintas jelas. Bagaimana mungkin dia bisa bahagia kalau hatinya masih diliputi rasa duka.
Sampai akhirnya malam sudah cukup larut. Mereka menghentikan acara itu untuk beristirahat di malam hari. Tari yang sebenernya ingin meninggalkan tempat itu, akhirnya bisa bernafas lega. Sebenernya dia ingin segera ke tempat tidur. Menyendiri. Hanya saja dia tidak enak dengan keluarga orang tua angkatnya hingga dia menahan sampai acaranya selesai.
Rumah itu terdiri dari beberapa bilik. Satu untuk Daud dan Andini, dua lainnya untuk Mulan dan Tari. Sedangkan tanpa Tari tahu ada rumah yang cukup terpisah yang sedang didiami oleh Adam.