Mata Heri membeliak. Dia tidak menyangka kalau secepat ini. Gadis itu terlalu lugu sehingga Heri perlu melakukan pendekatan pelan-pelan, tapi gadis itu malah masuk sendiri ke mulut buaya.
"Ya, sudah sini. Masuk, Dewi."
Heri menegakkan badannya. Begitu melihat Dewi masuk, pria itu langsung menepuk-nepuk sisi kosong di sebelahnya. Dewi yang tampak malu-malu pun berjalan ke sisi ranjang. Menempatkan dirinya di sisi Heri.
"Sekarang enggak usah takut lagi ya." Heri berkata lembut. Dewi tersenyum. Mata indah gadis itu begitu jernih. Menandakan kesucian dirinya. Sayangnya, Gadis itu tidak menyadari kalau ada buaya ganas yang sedari tadi melihat tubuhnya dengan nyalang. Penuh gairah.
Heri tidur dengan posisi membelakangi Dewi. Pria tua itu masih bingung untuk menyergap langsung apa membiarkannya. Mumpung mangsa ada di sampingnya. Namun, Heri bukanlah pria labil yang gampang terbawa nafsu. Pria itu sangat memperhitungkan segala hal.