"Mas Wira enggak jadi ke Lombok?" tanya Liani kepada Wira. Wira yang sedari tadi tercenung geragapan. Dia langsung menoleh ke istrinya.
"Dicancel dulu, Sayang. Sekarang kita harus fokus ke Dinda dan cucu kita Dante." Wira agak aneh saat menyebut cucu, seakan sudah berumur. Padahal masih empat puluh enam tahun.
Liani menutup mulutnya menahan senyum. Wira meninggikan salah satu alisnya,"Kenapa?"
"Enggak Mas. Lucu aja. Ternyata selama ini kita mempunyai cucu." Wira nyengir. Sekalipun akan menginjak setengah abad. Namun, penampilan sama sekali tidak menua. Bahkan, masih seperti umur tiga puluhan.
"Tapi, kita masih awet muda, Sayang. Bahkan, kamu saja masih dipanggil 'kak' sama teman-teman senam kamu," ucap Wira sambil merangkul pundak istrinya.