"Hlh, dah ku kira lah itu!" ucap Kania setelah mendengar cerita bahwa Shakila dan Kahfi putus.
"Hlh percuma lah kamu pacaran 3 tahun ndak ada artinya, mending kamu terima aja perjodohanmu dengan siapa ituuu AAAA Ashrof, Ya Ashrof!" ledek Kanza.
"Tapi kan, aku malu kan aku sudah menolaknya!" ucap Shakila.
"Ehhh, ya kan katanya waktu kamu bertemu Kahfi dengan cewek lain kamu jalan dengan Ashrof?" tanya Kanza.
"Ya, kenapa?" jawab Shakila.
"La, terus bagaimana wajah asli Ashrof tampan nggak?" tanya Kanza sambil tersenyum.
"Yaaaa, gimana ya, tampan iya, tinggi iya, pinter iya, pokoknya komplit aaah!" jawab Shakila sambil tersenyum.
"Tapi kan gimana ya, hdh kenapa sih hidup ku begini banget, sudah niat mau ke pesantren mau menghindari perjodohan, tapi malah jodohnya tampan..!" kelih Shakila.
"Ya, terima aja perjodohan itu." ucap kanza.
"Tapi kan aq nggak suka kalau aq di jodoh jodohin kayak anak kecil aja, kuno lagi." ucap Shakila.
"Ya, udah terserah kamu saja kan aku saran, kalau nggak ya aku aja yang di jodohin?" ucap Kanza sambil senyum ke arah Shakila.
"Hlh, kau ini ribet ya Shakila, di jodohin dengan yang komplit nggak mau!" ucap Kania.
"Hadeh, mau gimana lagi..?"
"Ya, terserah lah!" ucap Kania pasrah.
Kania merasa pasrah dengan Shakila yang semakin ribet dijodohin nggak mau, sudah putus sama Kahfi lagi, Shakila yang makan tiba-tiba bertanya,"Eeh, kapan kita berangkat ke pesantren?"
"Ya, besok rabu lah, emangnya kamu jadi seriusan ke pesantren?" tanya Kania heran, karena Shakila bertanya dengan serius.
"Ya, insaalloh jadi sih, kan aku sudah ijin ke Bunda, tapi kalau aku nggak ke pesantren mau ngapain?" jawab Shakila.
"Kan, katanya Kahfi mau melamar kamu?" tanya Kanza.
"Kan aku sudah putus, hlh pasti Kahfi omong kosong juga!" ucap Shakila.
"Hlh ribet sekali sih hidupmu!" ucap Kanza.
"Oh, ya sebentar!" kata Shakila sambil pergi menuju mobil seperti mengambil sesuatu, dia pun kembali ke tempat duduk nya sambil membawa leptop, "Sebentar ya! Ini toh pesantrennya?" tanya Shakila sambil menunjukkan foto pesantren yang telah browsing, kepada Kanza dan Kania.
"Sebentar lihat." Ucap Kanza sambil menarik leptop Shakila tepat di hadapannya dengan menuliskan sesuatu, "Yang ini lho! kalau yan tadi tu kan cabang, kusus laki-laki saja, emangnya kamu mau wanita sendiri di pondok pesantren putra?" ucap Kanza sambil menunjukkan gambar pesantren di leptop ke Shakila.
"Oh, ini ya?" tanya Shakila ke Kanza.
Kania menganggukkan kepala.
Kania begitu serius dengan ponselnya, hingga tidak memperdulikan apa yang Kanza dan Shakila bicarakan.
"Kania besok kamu berangkat sama kami nggak? atau berangkat sendiri?" Kanza bertanya kepada Kania, tapi Kania tidak begitu merespon sama sekali hingga Kanza Berteriak, "Hoee, Kania!" Teriak Kanza yang mambuat Kania kaget, tapi tidak hanya Kania saja orang di sekitar yang sedang makan langsung kaget dan langsung melihat Kanza, Kanza dan Shakila pun tersipu, sambil tersenyum malu, "Kamu sih Ya, aku dari tadi tanya, kamu hanya fokus dengan ponselmu saja? aq malu nih!" bisik Kanza ke Kania.
Kania tertawa kecil "Heeee."
"Malah, tertawa." ucap Shakila.
"Ma'af lah!" ucap Kania sambil tersenyum kecil.
"Heemmmm." Gumam Kanza.
"Apa Kanza? kamu tadi tanya apa?" ucap Kania sambil tersenyum.
"Haaadeeh, kamu besok berangkatnya bersama kita apa berangkat sendiri?" ucap Kanza.
"Ya bareng lah, masa aku suruh sendiri kita kan sahabat! ya kan Shakila?" tanya Kania ke Shakila sambil menganggukkan kepala nya.
"Ya, sudah besok kamu ke rumah Shakila dulu, sekitaaar.. Setelah duhur lah, sekitar jam 2 lah!" ucap Kanza.
"Ya ya ya, tapi itu kapan?" tanya Kania lagi.
"tahun depan!" Ucap Shakila karena greget melihat Kania yang semakin hari semakin konyol.
"Seriusan, ya kalau begitu aku berangkat sendiri lah besok, kelamaan nunggu kalian berdua, kalau berangkatnya tahun depan!" ucap kania sambil memainkan ponselnya lagi.
"Ya alloh Kania kan aku sudah bilang besok Rabu!" ucap Kanza ke Kania yang lagi lagi asyik main ponselnya.
"Kania kalau temannya ngomong itu di dengerin loh, jangan main hp sendiri, nanti gagal fokus loh!" ucap Sahkila meperingatkan Kania yang sedang memainkan ponselnya, "Heee, ma'af, lagian kalau kita ke pesantren kan kita nggak boleh main hp, jadi akau katek katekin lah maen hp nya." ucap Kania sambil tersenyum kecil.
"Ya, iya sih tapi kalau ada temannya yang bicar tolong lah perhatika dulu, biar temannya nggak kecewa!" ucap Kanza.
"Ya! insalloh saya jam 2 ke rumah Shakila!" ucap Kania.
"Ya sudah, jangan lupa kita berngakat bareng loh!" ucap Kanza.
Setelah beberapa jam mereka ngobrol sambil makan, tidak terasa, matahari sudah mulai menenggelamkan dirinya, Shakila pun berpamitan kepada Kania, dan Kanza untuk pulang, "Ehhh, sudah jam berapa ini?" ucap Shakila sambil melihat jam di ponselnya, "Sudah sore nih teman-teman, aku pamit pulang dulu ya, keburu maghrib, nanti bisa di omelin Bunda ku lagi aku!" pamit Shakila ke Kania dan Kanza sambil membereskan lepto dan ponselnya.
"Ya, sudah aku juga mau pulang!" saut Kania.
"Ya aku juga!" ucap Kanza.
"Ya, sudah aku bayar makannya dulu, ya!" ucap Shakila.
"Ya, sana ini uangku!" ucap Kanza sambil memberikan uangnya ke Shakila, begitupun Kania, "Ya, ini juga uangku!"
"Tidak usah hari ganti aku yang teraktir, kan biasanya kalau lagi disekolah dulu!" ucap Shakila sambil tersenyum.
"Ya, sudah terimakasih Shakila!" ucap Kanza.
"Iya, aku juga terimakasih!" ucap Kania.
"Oke, sama-sama aku bayar dulu!" ucap Shakila sambil berjalan menuju sipenjual, "Ini bang, terimakasih ya!" ucapnya sambil memberikan uangnya ke pejual.
"Oke, non, sama-sama!" saut sipenjual. Shakila pun berjalan menuju meja makannya tadi untuk mengambil leptopnya. "Aku pamit dulu ya, za, Ya, Daaaah." ucap Shakila sambil membawa leptopnya berjalan menuju mobil.
"Ya, daaaah." saut Kania dan Kanza.
Setelah beberapa menit perjalanan pulang, di tengah perjalanan tiba-tiba ponselnya berbunyi. Driiiiiing Driiiiing, Shakila pun segera meminggirkan mobil ketepi jalan, Siapa sih, gumam Shakila, mengambil ponselnya yang ada di depanyya, haduuh Bunda, "Assalamu'alaikum, Bund, ada apa?"
"Cepet pualng sudah petang!" ucap Mira dari dalam ponsel Shakila.
"Iya, ini lagi perjalanan Bun!"
"Ya, sudah hati-hati, Assalamu'alaikum." ucap Mira mengahiri teleponyya.
"Ya, Wa'aalikum salam."
Shakila pun mengendarai mobilnya lagi, untuk menlanjutkan perjalan pulang, setelah beberapa menit perjalanan, Shakila pun sampai di depan rumah, dia segera keluar dari mobil dan masuk rumah, "Asslamu'aikum, Bund, Shakila pulang!" ucap Shakila sambil membuka pintu rumah, "Lhah, mana Bunda kok sepi?" gumam Shakila sambil masuk rumah, "Hlh, Ya sduah lah aku mau mandi!" Shakila segera masuk kamarnya, mengambil handuk untuk mandi, karena waktu sudah menunjukkan maghrib setelah mandi ia pun segera sholat maghrib.