Chereads / Tolong Nikahi Aku / Chapter 11 - Aku Merindukanmu

Chapter 11 - Aku Merindukanmu

"Hanya hinaan yang terus kamu lontarkan padaku." Gu Li segera berkata.

"Hm?", Mo Shiting mengerutkan kening.

 "Oh ya, pria yang ada di variety show, nama acaranya adalah 'Aku akan merindukanmu'."

Takut dia tidak akan percaya, dengan cepat Gu Li mengeluarkan ponselnya, membuka video di stasiun C kemudian memperlihatkannya, "Ini dia. Dia bernyanyi seratus kali lebih buruk dariku, tetapi dia masih bisa menarik banyak penggemar. ."

Setelah berbicara seperti itu, dia mengklik tombol putar, suaranya pun langsung menembus gendang telinga.

"Cinta benar-benar membutuhkan keberanian, untuk percaya bahwa kita akan bersama, bahkan di tengah kerumunan, aku bisa merasakanmu—"

Suaranya terlalu jelek! Harusnya lagu ini terasa akrab di telinga tapi karena suara itu, lagunya sampai tidak bisa dikenali...

Mo Shiting meraih ponselnya, seperti yang disangka, pria yang menyanyi di acara itu mengenakan topeng sambil bernyanyi dengan sok dalam video itu ternyata Song Yunque adiknya.

Besar sekali nyali orang ini! Beraninya dia menyelinap ke stasiun C untuk mencari perhatian, keberaniannya yang memalukan itu, tidak pernah berubah!

Setelah mengembalikan telepon ke Gu Li, Mo Shiting meraih ponselnya kemudian langsung menelepon.

Song Yunque sedang mengemudi, ketika dia menerima telepon dari Mo Shiting, dia sedikit terkejut, "Kakak keempat, tumben sekali kamu sempat meneleponku?"

Mo Shiting, "Api tidak akan padam, angin musim semi akan bertiup lagi, kan?"

"Apa artinya?", Jantung Song Yunque berdetak kencang.

Astaga, apakah dia sudah ketauan kalau dia masih bernyanyi di stasiun C?mTapi bagaimana kakaknya bisa tahu? Dia sudah mencoba yang terbaik agar tetap seperti tidak tahu apa yang terjadi.

"Kakak keempat, apa yang kamu bicarakan? Aku tidak mengerti maksudmu."

"Tidak tahu?", Nada bicara Mo Shiting menjadi semakin menyeramkan, "Kamu kan sangat suka bernyanyi, bukankah harusnya aku membiarkanmu bernyanyi sampai puas malam ini?"

"Halo, kakak keempat? Hei ... sinyalnya tidak bagus, aku tidak bisa mendengarmu, jadi kita bahas lagi nanti ya, sampai jumpa." Setelah selesai berbicara, Song Yunque segera menutup telepon sebelum Mo Shiting berbicara.

Dia akan mati, dia akan mati jika bibinya tahu tentang dia menyanyi di stasiun C.

Tidak, vidio itu harus dihancurkan. Dia membanting setir mobil ke samping kemudian mulai menghapus video.

Satu atau dua... Lima belas di antaranya sudah dihapus satu demi satu, dan akhirnya semua video dihapus.

Melihat beranda video yang kosong, Song Yunque akhirnya menghela nafas lega.

Di sisi lain.

Gu Li dengan penasaran bertanya pada Mo Shiting, "Apakah pria yang bernyanyi itu adalah seseorang yang kamu kenal?"

Mo Shiting mengabaikannya dan terus membaca dokumen.

Melihat ini, Gu Li merasa seharusnya berhenti mengolok-olok dirinya.

Namun, begitu dia merefresh stasiun C, dia menemukan bahwa semua video nyanyian pria itu hilang.

...

Setengah jam kemudian, Rolls-Royce berhenti di depan butik yang didekorasi dengan mewah. Sekarang Gu Li tahu kalau ternyata Mo Shiting membawa dirinya untuk membeli pakaian.

Dan dia melakukan ini untuk menghadiri pesta ulang tahun neneknya yang ke-70.

Begitu keduanya memasuki toko, manajer toko menyambut mereka dengan hangat.

"Tuan Muda Mo, selamat datang."

Setelah menyapa Mo Shiting, dia tersenyum kemudian menatap Gu Li, "Apakah anda Nona muda? Halo, saya Sally, manajer toko ini. Saya akan mengajak Anda mencoba pakaian Anda."

"Oke, terima kasih." Gu Li mengangguk sedikit kemudian mengikuti di belakangnya.

Di sisi lain, Mo Shiting berjalan ke area sofa untuk duduk, menundukkan kepalanya untuk meleihat pesan di ponselnya.

Setelah sekitar sepuluh menit, pintu kamar pas terbuka.

Mo Shiting mengangkat kepalanya dan melihat seorang gadis berjalan dengan gaun panjang.

Bubuk bunga sakura yang lembut melengkapi rasa kekanak-kanakannya, lalu menambahkan sedikit rasa manis.

Gaunnya memiliki desain bahu yang miring, memperlihatkan satu sisi tulang selangka dan bahunya, ini lucu namun seksi. Pinggangnya sangat ketat dan tipis, membuatnya terlihat sangat cantik sehingga Mo Shiting tidak bisa mengalihkan pandangan darinya.

"Bagaimana? Apa ini terlihat bagus?" Gu Li berjalan di depannya, kemudian berbalik dengan anggun dengan ujung roknya.

Sambil menunggu Mo Shiting memuji dirinya, siapa sangka, dia justru mendengar Mo Shiting berkata dengan suara dingin, "Itu jelek."