Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

PENYIHIR PENSIUN

Saint_Reader
--
chs / week
--
NOT RATINGS
1.9k
Views
Synopsis
Setelah bersinergi dengan empat elemen, setelah memahami mantra penguat maupun kutukan, setelah meracik semua jenis obat maupun racun. David, merasa kebosanan di puncak kesuksesannya sebagai penyihir. Kemudian pemikiran aneh muncul dibenaknya: "Bagaimana kalau aku pensiun saja? dan menjalani hidup yang biasa saja" dan begitulah semua ini bermula...
VIEW MORE

Chapter 1 - Penyihir tanpa Tanding

"David, aku menantang mu untuk berduel! kita lihat siapa diantara kita yang pantas menjadi penyihir agung kerajaan?!" teriak seorang diluar. David melirik ke arah jendela. Seorang penyihir lengkap dengan semua aksesorisnya. Para penduduk kota pun mengerumuni rumahnya, berharap menyaksikan pertempuran mereka berdua.

David hanya menguap. entah ini penantang yang ke berapa yang datang ke rumahnya. Dia heran, apa mereka tidak belajar dari duel sebelumnya. bahwa perbedaan kekuatan antara dia dan mereka sangat jauh berbeda. Dia telah bersinergi dengan empat elemen sedangkan di dunia ini penyihir hanya bisa bersinergi dengan satu elemen saja.

Tapi memang mereka datang bukan tanpa alasan. David adalah penyihir agung kerajaan Tanah Tua. Sebagai penyihir kerajaan dia tentu dianugerahi banyak harta. Rupanya gemerlap dunia yang telah membangkitkan semangat mereka. Apalagi kerajaan melegalkan perebutan posisi penyihir agung lewat pertarungan.

David beranjak dari tempat duduknya. Dia berjalan keluar rumah dengan santai seolah tidak ada yang perlu dia takutkan. "David, bersiaplah. hari ini aku Bajra si kilat kuning akan mengambil posisi penyihir agung darimu" teriak si penantang.

Mendengar kalimat itu David tersenyum, malas menjawab, dan hanya menggerakkan jari telunjuknya. sebagai isyarat "sini, maju!"

Melihat isyarat David wajah Bajra memerah. merasa terhina. dia berteriak dan seketika langit diselimuti awan hitam. kilat kuning bermunculan diantara awan. bagaikan naga emas yang berenang di laut yang hitam. kemudian berkumpul di satu titik tepat di atas kepala David

[ Sentuhan Dewa Petir] Duarr!

Kilat itu menghujam ke diri ke bumi diiringi suara halilintar yang memekakkan telinga.

Semua penonton lari berhamburan. meski ingin menonton tapi takut kekuatan sihir Bajra mengenai mereka. kali ini lawan David memang berbeda. Sangat jarang penyihir yang bersinergi dengan elemen petir. Sihir petir merupakan sihir tahap kedua dari sihir api. artinya setidaknya Bajra menguasai dua elemen.

"hahaha sudah kuduga bahwa elemen petir lah yang bisa mangal. .." teriakan kebahagian Bajra terhenti. Diantara debu yang berterbangan ada siluet yang tegak berdiri. Di atas tangannya yang mengarah ke langit, ada perisai tanah yang menyala dengan warna kuning kecoklatan. Rupanya serangan tadi berhasil ditangkis di detik detik terakhir.

"maaf tadi agak bising karena suara halilintar, tadi kamu bilang apa?" ujar David sedikit menyeringai.

Bajra tak membalas pertanyaan David. dia melepaskan serangan keduanya

[Kunang Kunang Api]

kini David dikepung puluhan bola api kecil yang beterbangan dan siap meledak kapan saja.

David berusaha keluar dari kepungan, tapi bola api itu terus mengikutinya. David tiba-tiba berhenti dan menepuk jidat. "eh ini kan api ya?! ngapain lari hahaha"

serentak bola bola api itu masih mengarah kepadanya. tapi alih alih takut, David justru tenang. tangannya bergerak memutar seolah membuat pusaran. dia mengumpulkan semua api tadi di tangan lalu menghilangkannya.

Sebelum sempat David menghela nafas, tongkat Bajra sudah berada dalam jangkauan. ujung tongkatnya dilapisi dengan percikan petir.

"kau tak akan sempat menghindar!" teriak Bajra optimis.

kali ini wajah David menjadi serius. Tiba tiba Bajra terpeleset. rupanya David membekukan tanah yang akan dipijak Bajra.

Bukk!

Bajra jatuh tertelungkup. kemudian tangan tangan yang terbuat dari tanah memegangi tubuhnya. ketika Bajra mengangkat kepalanya David langsung menyerang mulutnya dengan tiupan angin yang kencang hingga bibir Bajra berkibar.

"aphum aphum aphum" Bajra meracau tidak jelas. "apa? ga jelas ngomongnya" David memiringkan kepalanya mencoba mendengar yang diucapkan Bajra. andai para penduduk masih menonton, mungkin mereka akan menepuk jidat dan bergumam "mana bisa bicara kalau mulutmu terus terusan ditiup angin seperti itu."

"oh maaf, hehe" David geli dengan kelakuannya sendiri. "tadi bilang apa?"

"ampun Master David. saya mengaku kalah" ucap Bajra lemas. Dia kini bahkan menambahkan kata Master saat menyebut nama David

"namamu Bajra bukan?"

"betul Master David"

"aku bukan gurumu, jangan panggil aku master."

"maafkan saya tuan"

"Sebenarnya kamu tidak terlalu buruk, Bajra"

Setelah melepaskan Bajra, David kembali melangkah masuk ke rumah. Kembali bersandar di kursinya yang nyaman.

___________________________________________

Bagi David yang telah diberi gelar penyihir agung kerajaan, melawan Bajra sebenarnya tidaklah sulit. Dulu saat berperang dia adalah senjata rahasia sekaligus senjata utama kerajaan

Dalam keseharian, dia juga membantu membuatkan ramuan obat bagi para penduduk desa. singkatnya dia adalah tumpuan kerajaan dan rakyatnya.

Namun hal ini pula lah yang membuatnya jengah. saat bepergian para penduduk segera mengikutinya.

"bisakah membantuku menyembuhkan penyakit ku tuan penyihir agung?"

"apa penyakitmu?"

"aku kena penyakit panu"

"kyaa! kang mas David jadikan aku ibu dari anak anak mu" teriak beberapa gadis dan sebagian tante tante.

"kalian bodoh ya. penyihir itu tidak akan menikahi wanita"

"aih mas david, kalau ga sama wanita sama eykeu aja. .. " teriak seorang lelaki kekar namun melambai.

kalau sudah begitu bulu kuduk David langsung berdiri.

Rasanya David ingin sekali pergi ke tempat dimana dia tidak dikenal. hidup bebas tanpa harus ada fans yang berlebihan dalam bersikap. tanpa ada pasien yang terlalu manja dan bergantung padanya.

Sebenarnya bisa saja dia tinggal di istana untuk menghindari hal tersebut. tapi disisi lain dia tidak ingin berhutang budi dengan istana. Dia tidak tertarik dengan urusan politik dan diplomasi antar kerajaan.

Sebuah ide kemudian terbersit di kepalanya. "Apa aku harus mengakhiri karirku sebagai penyihir agung kerajaan?"

Apabila ia tidak lagi menjadi penyihir agung kerajaan, maka dia bebas berpetualang kemanapun dan tak harus melakukan tugas apapun.

Tapi rasa rasanya tak akan mudah melepaskan jabatan itu. raja pasti menolak dengan dua alasan.

pertama. dia adalah senjata andalan bagi kerajaan. andaikata perang berkecamuk, maka dengan adanya bantuan dari sihir skala besar dari David makan kemenangan kerajaan sudah bisa dipastikan. Bahkan musuh akan gentar hanya dengan mendengar namanya.

kedua. David juga menguasai ramuan obat obatan dan racun. Sehingga di saat kerajaan sedang damai dia diberlakukan seperti tabib. Bedanya adalah ramuan yang dia berikan kadang diperkuat dengan sihir yang dia miliki.

David harus mencari argumen yang logis untuk menghadapi dua alasan di atas