Pelajaran Bahasa indonesia baru saja selesai. Sebelum melanjutkan pelajaran matematika, nilam, Inka, dan Noni sedang berisik bisik.
"kamu ketinggalan berita, Nilam" kata inka. "Sabtu malam nanti akan ada hujan meteor."
Noni mengangguk membenarkan.Nilam melongo, menandakan kalau ia tidak tahu berita itu bagaikan burung yang sedang menunggu makanan dari induk nya.
inka menyodorkan koran,"nih liat!"
Nilam membaca koran itu baik baik.tulisan di atas kertas berbunyi seperti ini, "barang siapa yang menyebutkan permintaannya saat melihat bintang jatuh, maka permintaan akan terkabul."
"apa bintang jatuh sama dengan hujan meteor?" Nilam menatap kedua sahabat nya tidak yakin.
"Kurasa begitu, " kata inka. ia membayangkan hujan meteor adalah sekumpulan bintang yang jatuh.
"itu artinya,kita bisa meminta pelajaran matematika di hapus?" Nilam menatap kedua sahabat nya tidak yakin.
inka dan Noni mengangguk. jika pelajaran matematika di hapus,mereka tidak perlu lagi bertemu dengan bu intan.
"Ibu intan datang, ibu intan datang!!" Seru Dilan. teman mereka.
Nilam, Inka, dan Noni bergegas menuju kursi masing masing.guru yang paling mereka takuti telah tiba. pelajaran yang paling tidak di sukai akan mereka hadapi dengan mental (untuk menjawab dengan asal).
Nilam menatap meja Inka. lalu beralih menatap Noni. kemudian terdengar suara ibu intan yang melengking.
"Nilam kamu mengerjakan soal nomor sepuluh!"
tubuh Nilam membeku. ia selalu gugup mengerjakan soal di papan tulis.
"Ayo maju,Nilam!" ulang ibu intan lagi.
inka dan Noni menatap Nilam kasihan. Nilam melangkah gontai ke depan.
***
Nilam, Inka, dan Noni bingung. mereka tidak tahu di mana mereka bisa menyaksikan hujan meteor.
Nilam bertanya kepada kakak satu satunya kak Ali.
"Aku juga akan menyaksikan hujan meteor. "jawab Kak Ali.
Nilam terkejut.
"Aku dan teman teman ku berencana memotret hujan meteor, " jelas Kak Ali. "Nanti kalian ikut saja bergabung dengan kami. "
Nilam bersorak senang.ia dan teman teman nya tidak perlu khawatir lagi.
saat malam tiba, Nilam dan teman teman nya berangkat menuju lapangan olahraga.sedangkan kak Ali telah berangkat sejak sore untuk persiapan.
"kata kak Ali, kita baru bisa melihat hujan meteor pukul empat pagi, "jelas Nilam.
inka dan Noni terdiam.
"tapi kalian tenang aja, " lanjut Nilam. "Mereka menyediakan tenda dan makanan. "
"Apa kamu bilang soal rencana kita?" Tanya inka.
Nilam menggeleng, "Tentu saja tidak. "
inka, Noni, dan Nilam tersenyum. rencana penting itu cukup mereka saja yang tau.
***
inka dan Noni tersedak. Nilam menatap kak Ali tidak percaya.
"hujan meteor itu sama seperti hujan batu?" Tanya mereka bingung.
kak Ali tertawa geli, "Lebih tepatnya serpihan benda luar angkasa. "
wajah Nilam memerah, "Apaa?!"Tanya nya malu. "Hujan meteor bisa mengabulkan permintaan?"
"hah?!" kak Ali tercenung. kemudian ia tertawa kencang. "jadi, kalian datang ke sini untuk mengajukan permintaan?" Ia menatap Nilam, Noni, dan Inka bergantian.
mereka bertiga mengangguk pelan.
"Aku tahu dari inka dan Noni," sergah Nilam cepat.
"Aku baca dari koran, " sahut Inka tidak terima.
kak Ali geleng geleng kepala, "Mitos tentang bintang jatuh hanyalah kepercayaan belaka,"jelasnya. "Itu sama sekali tidak benar. "
Nilam, Inka, dan Noni saling pandang. oh, tidak! rencana mereka berantakan.
"nanti kita pikirkan cara lain,"bisik Inka. Noni di mengangguk.
"kalian mau pulang atau tetap di sini?" Tanya kak Ali.
Nilam cemberut, "Tentu saja ikut, aku juga ingin melihat hujan meteor. "
inka dan Noni sepakat. mereka juga ingin tahu.
tepat saat pukul empat pagi, terlihat kilatan cahaya yang indah di langit. cahaya itu bergerak super cepat. begitu memukau.
Nilam,Inka, dan Noni mendadak lupa tentang ibu intan dan matematika.
"Aku sebenarnya tahu tentang permintaanmu," bisik kak Ali.
Nilam melongo.
"Aku tak sengaja membaca nya di buku catatan mu," kata kak Ali.
Nilam cemberut. kak Ali curang.
"mulai sekarang kamu harus menyukai pelajaran matematika. nanti lambat laun, pelajaran itu bisa kamu nikmati. "
nilam masih cemberut. saran kak Ali akan ia pikirkan baik-baik. sekarang ia tahu bahwa tidak ada bintang jatuh yang dapat mengabulkan permintaan.
***
🎗hikma cerita🎗
jangan berpikir sempit. sesuatu yang tidak kamu sukai belum tentu buruk. kamu hanya perlu mengenalnya pelan pelan. siapa tahu akan sangat berguna saat kamu dewasa nanti.
terbit setiap jumat.