Di pagi yang cerah aku melihat ibu memasak makanan favorit. Huah.. senang sekali rasanya makanan kesukaanku dibuatin sama ibu.aku pun duduk dimeja makan,ibu datang membawa makanan.
"Nah ini kesukaan kamu kan"ucap ibuku dengan perasaan bahagia
"Iya ini kesukaan ley bu"ucapku pelan
Ibuku selalu membuat makanan kesukaanku semua yang aku inginkan pasti dibuatkan sama ibu, oh iya kalo ada acara di dekat rumah pasti ibu lah yang ditunjuk untuk masak-memasak,karena tetangga sudah percaya betul sama ibu.
Ketika lagi duduk santai di sofa yang super nyaman sambil main gawai dan menyalakan televisi,ibu memberi tahu aku resep-resep memasak ini dan itu, aku mendengarkan tetapi fokus ku hilang seketika karena melihat sesuatu yang ada dibalik pintu.
Aku mendengarkan tetapi fokus ku hilang seketika karena melihat sesuatu yang ada di balik pintu.
"Ibu ada sesuatu dibalik pintu"
ucapku dengan sedikit takut
Ibu mencoba melihat di jendela yg dekat dengan pintu berjalan pelan-pelan,sepertinya ada sosok yg ingin bicara dengan ibu.
"Halo bu ney"
"Oh nak fira,mari masuk"ucap ibuku
"Leyla kenapa kok kayak takut gitu"ucap kak fira bingung
"Nggak kok kak,ini cuma panas"
"Panas?"tanya kak fira
"Hee iya rumahku ini hawanya panas nggak ada ac seperti dirumah kakak"ucapku ngeles
Ibu hanya diam melihat tingkahku di depan kak fira,oh iya kak fira adalah anak tetanggaku dia datang kesini karena ingin ibu hadir di pesta pernikahan dan pastinya jadi juru masak you know lah!.
"Leyla mau ikut nggak ke acara kakak"ucap kak fira seru
"Oh iya dong kak"
"Yaudah berarti besok malam kamu temenin kakak ke plaza buat beli barang ya"ucap kak fira
"Ok,nanti aku izin sama ibu sekalian beli henna"
Kak fira pun mengangguk berkata iya.
Keesokan malam aku datang ke rumah kak fira,ada banyak sekali orang yg datang melakukan kegiatan,kak fira memanaskan mobilnya lalu mengajakku untuk pergi ke plaza.
"Maa aku pergi dulu ya"ucap kak fira dari dalam mobil
"Ya hati-hati,jagain leyla jangan sampe ada masalah apapun!"teriak mama kak fira
"Oke ma"
Sesampainya di plaza aku dan kak fira langsung ke tempat belanja membeli barang kebutuhannya.
"Ley kakak kesana dlu kamu tunggu bentar ya"
"Emang Apa aja kak yang dibutuhin " tanyaku
"Emm.. bunga mawar plastik warna merah sama pink kira - kira 600,lalu kertas minyak putih400,pita warna gold50"
"Gitu doang?"
Setelah pulang dari plaza aku berpamitan dengan kak fira dan mamanya, rasanya ingin cepat-cepat tidur bersama kasur dan bantal gulingku.
Di pagi hari aku terbangun dan berjalan ke kamar mandi tanpa sadar aku menendang sebuah kotak merah besar.
"Eh apa ini"ucapku
Aah nantilah( batinku)
Aku mengacuhkan kotak merah tersebut dan melakukan aktivitas yang ingin kujalani sebelumnya.
Aku sarapan pagi bersama ibu sebelum berangkat sekolah.
"Buuu.. itu kotak merah punya siapa"ucapku sambil mengunyah roti dengan selai cokelat
"Punya kamu"ucap ibu
"Bene..."putusku tersedak
"Hmm minum ley"
Ibu menyodorkan segelas air putih dan menggosok-gosok punggungku
"Makanya makan jangan sambil ngomong"ucap ibuku tegas
"Iya bu"
Suara motor terdengar dari luar,ibu mencoba memastikan kalau suara tersebut merupakan ojek online yang mengantar ku sekolah.
"Atas nama ibu ney ya "ucap seseorang
"Iya"ucap ibu
"Leylaaa,ojek online nya udah sampe ni"teriak ibu
Aku segera berlari mengambil tas dan memasang kaos kaki secepat mungkin.
"Udah pelan-pelan, nanti kebalik-balik ley"
"Iya buu,assalamu'alaikum ley berangkat sekolah dulu"
"Iya hati-hati"ucap ibu
Sesampainya di sekolah aku bertemu dengan nabila teman sebangku yang biasa di panggil bile.
"Bil,pinjem pena yups.."
"Iya ambil aja"ucap bile
"Yeaaay makasih bil"
Aku mengambil pena di tasnya,lalu melihat nabila keasyikan bermain dengan gawai.
"Beh bil ngapain lu"(tanyaku)
"Biasalah nonton"
"Nonton apa?"
"Ini loh nontonin orang makan"
"Nontonin orang makan?????" ucapku (heran)
"Iya nih, enak banget kelihatannya" ucap nabila
"Iya deh bile"ucapku singkat
Saat-saat bersantai dirumah aku teringat sesuatu.
"Yaampun berat banget deng"
Aku mengangkat kotak merah di atas ranjang tempat tidurku.
"Huh apa ini isinya"ucapku
Aku mulai menggunting asal dari bagian atas hingga kebawah penampakan kardus cokelat pun mulai terlihat setelah dibuka kardus cokelat itu ada bungkusan lagi dan kertas kecil yang berisikan ucapan selamat ulang tahun.
Selamat ulang tahun leyla semoga panjang umur dan sehat selalu
Amin...
Dari siapa ini, aku semakin bingung karena tidak ada identitas pengirim kotak merah tersebut. Aku pun mencoba membuka bungkusan itu lagi, yang benar saja!.
Sebuah hadiah beserta Tulisan hitam mulai menunjukkan identitas seseorang.
"Ayah"ucap leyla
Aku terkejut bukan main, bagaimana tidak ayah telah lama belum menemuiku tiba-tiba saja mengirimkan hadiah.
Aku tentu sangat senang mendapatkan hadiah dari orang yang di cintai tapi di sisi lain aku juga sedih karena ayah tak kunjung pulang menemui diriku.Tak terasa aku meneteskan air mata rindu, namun aku mengusap air mataku dengan kasar agar tidak terlihat oleh ibu.
"Ley kamu kenapa"
"Nggak bu,nggak apa-apa"ucapku sambil tersenyum palsu
"Yaudah kalo gitu,tolong beli gula sama kopi di warung sebentar"
"Iya bu,leyla ganti baju sebentar" ucapku
Aku berjalan malas ke warung tanpa sadar aku meneteskan air mata yang tak bisa dibendung.sesampainya di warung aku mulai menyadari kalo ada sesuatu yang salah.
Tunggu dulu, kopi untuk apa?,kan aku sama ibu nggak minum kopi apa jangan-jangan kopi tersebut untuk ayah.hemmm sepertinya tidak mungkin.
Tunggu dulu, kopi untuk apa?,kan aku sama ibu nggak minum kopi apa jangan-jangan kopi tersebut untuk ayah.sepertinya tidak mungkin.
"Ceu lis, leyla mau beli kopi hitam satu sachet"
ceu lis pun menyodorkan satu kopi hitam kepadaku.
"Berapa ceu?"tanyaku
"Dua ribu" jawab ceu lis
Aku memberikan uang dua ribu yang ku genggam.setelah itu aku pulang.
Main gawai dikamar dan tanpa sadar aku tertidur.
Aku melihat ayah ada di ruang tamu sedang membaca koran, aku pun berjalan ke arahnya, tiba- tiba saja seseorang menepuk punggungku.
"Ley leyla bangung ley"
Aku mulai mengumpulkan nyawa untuk terbangun.
"Lahh ayah mana?"tanyaku
"Ayah?, ayah kan belum pulang leyla" ucap ibu
"Ohh iya yaa.."ucapku bingung
"Iya leyla sayang"
"Kok tadi ada ayah"
"Coba dipikirin lagi"
"Oh iya bu tadi cuma mimpi"
"Iya kan kamu ketiduran"ucap ibu
***
"paling besok malam Sabtu"ucap ibu
"Oh malam Sabtu"ucap kak fani adik dari kak fira
"Bisa lah ke nikahan nya Fira"ucap ibu
Ibu dan kak fani menghitung piring - piring, mengikatnya dengan tali rafia.
"Udah cukup fani?"tanya ibu
"Udah Bu ney"
"Nanti tanya mama lagi ya fan, takut ada yang kurang"
"Kalau gitu fani pulang dulu bu, assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
***
Keesokan pagi
"Ley nanti malam ayah mu pulang"
"Hah!,serius bu ayah pulang ke rumah?"
"Ibu serius leyla"
"Wah berarti benar dugaan leyla" ucapku sambil tersenyum
"Dugaan apa?"ucap ibu heran
"Kopi yang dibeli di warung Ceu Lis, itu untuk ayah kan" ucapku dengan sangat yakin
"Iya"ucap ibu singkat
"Yes, ayah pulang pasti bawa hadiah lagi"ucapku senang
"Doain aja" ucap ibu