Jakarta di akhir tahun selalu diguyur hujan, menjelang malam hari suhu berangsur-angsur turun, dan angin sepoi-sepoi diselimuti kesejukan yang lembut.
Hujan dan cuaca dingin di luar sepertinya tidak mempengaruhi tamu yang yang terus berdatangan ke Four Season Hotel, Jakarta.
Malam ini ada gala dinner untuk amal selesai acara puncak festival Film Indonesia. Acara semacam ini tentu saja mengundang semua selebriti papan , juga orang kaya dari segala penjuru Indonesia untuk hadir.
Tidak ada yang satupun orang yang diundang melewatkan acara besar seperti ini.
Setiap kali bintang tamu melewati karpet merah, dan lampu sorot terus berkedip! ! !
Sebagai editor majalah "Cosmo", Jena Hara berkumpul dengan rekan-rekan wartawan majalah, mendengarkan mereka bicara tentang gosip terbaru.
Perencana pesta ini dari EO bertaraf internasional yang terkenal, dan acaranya sangat luar biasa. Esther, anak magang yang menemani Jena baru pertama kali datang ke acara sebesar ini.
Gadis itu benar-benar bersemangat sehingga dia terus berkomentar di telinga Jena.
Jena meremas telepon, merasa putus asa, dan hendak pergi keluar untuk mencari tempat untuk bernapas, menghindari asisten magang yang cerewet. Pada saat dia melewati kerumunan, Rossa Caninna, yang mengenakan gaun biru dan menginjak sepatu hak tinggi, berlari ke arahnya.
"Jena..."
Ada banyak orang di aula perjamuan. Baik itu selebriti atau bintang film, mereka mempertahankan sikap elegan dan bermartabat. Cara lari Rossa yang sembrono menarik banyak mata penasaran, tapi itu hanya sesaat, kemudian mereka membuang muka.
Tentu saja tidak ada yang mau membuang waktu memperhatikan artis yang tidak terkenal sepert Rossa.
Jena melihat penampilannya cuek dan sembronot, dan berkata sambil tersenyum: "Ada banyak produser dan sutradara di sini, dan ada kamera wartawan infotaintment dimana-mana. Bisa nggak sih kamu kayak selebriti lain yang anggun dan tenang?"
Rossa berkata dengan acuh tak acuh, "Biar aja, lagian cuma sedikit ini orang yang kenal sama aku." Dia mengambil lengan Jena dan mendekatkan mulut ke telinganya, berbisik. "Aku barusan ketemu Cynthia di luar."
Mendengar nama Cynthia disebut, mata Jena sedikit terkulai, dan suasana hatinya mendadak berubah buruk., "Kok dia bisa datang?"
Rossa menatap wajahnya dan berkata, "Bisa lah, biarpun dia masih baru di dunia entertainment, dia salah satu artis di bawah RAN's wajar kalau bisa datang."
Investasi RAN's Group melibatkan berbagai sektor industri.
'Cosmo' didirikan 20 tahun yang lalu dan merupakan anak perusahaan dari RAN's Group, dan acara malam ini disponsori oleh majalah "Cosmo".
Cynthia menjadi artis kesayangan RAN's sejak awal debutnya. Sinetron yang menjadikan dia sebagai pemeran utama menarik banyak perhatian penonton sejak pertama kali tayang, dan sebentar lagi mau syukuran episode ke-1000.
Jena mengepalkan kedua tangannya, dan ketika dia mengangkat kepalanya lagi, ekspresinya kembali normal, "Oke, nggak masalah. Kedatangannya nggak akan mempengaruhiku biarpun dia kayang."
Mendengarkan nada tenang Jena , Rossa diam-diam mengacungkan jempolnya, dia harus mengatakan bahwa kemampuan Nona besar ini untuk menghibur dirinya sendiri benar-benar tak tertandingi.
Jena Hara adalah putri satu-satunya dari keluarga Soejono dan satu-satunya pewaris Grup RAN's yang didirikan Rangga Soejono
Rangga Soejono dan istrinya dapat dianggap sebagai pasangan teladan. Jena tumbuh di bawah cinta orang tuanya.
Setelah tumbuh dewasa barulah dia mengetahui bahwa hubungan orang tuanya telah rusak sejak lama, tetapi mereka tetap mempertahankan pernikahan dan sering bersikap mesra demi kepentingan perusahaan dan kesehatan mental anak mereka yang belum dewasa.
Sebenarnya Rangga sudah memiliki wanita lain di luar. Istrinya sudah tahu, tetapi mereka sudah punya komitmen untuk tidak saling mengganggu.
Setahun yang lalu, Jena Hara dan Joury Michael Ongko, putra tertua dari keluarga Ong, menikah untuk bisnis, setelah pernikhan itu saham perusahaan melonjak. Pada saat yang sama, pernikahan pasangan Soerdjito secara resmi juga berakhir. .
Ibu Cynthia, Mayang, tidak membuang waktu untuk segera meresmikan pernikahan sirinya dan mengambil posisi ibu Jena untuk menjadi Nyonya besar Soerdjito.
"Pokoknya jangan anggap enteng ibu dan saudara tirimu." Daripada menasihati, kata-kata Rossa terdengar seperti menghasut, "Si Sinta aja sampai nekat mengubah nama ayahnya. Nggak ada jaminan warisanmu akan tetap utuh, apalagi kalau ayahmu dengar bisikan si Kuyang Mayang."
Cynthia adalah anak Mayang dari suami pertamanya, nama aslinya Sinta Sadikin. Awalnya dia eksis dan terkenal di ask fm, sebelum platform itu mulai ditinggalkan, dia sudah lebih dulu pindah ke instagram, dan mulai di kenal publik sebagai selebgram.
Dari awal muncul sampai sekarang dia suda meggunakan nama Cynthia S Jono, itu jauh sebelum orang tuanya bercerai.
Mengingat hal itu, wajah Jena menjadi gelap, "Coba aja. Kalau dia berniat menganggu perusahaan, aku nggak akan segan-segan menghancurkan karirnya."
Rossa membuka mulutnya mau mengatakan sesuatu, yang membuatnya batal adalah Esther tersenyum dan berjalan mendekat.
"Kak Jena, dicariin Bu Mielda," dia nampak iri saat berkata, "Kayaknya mau dikenalin ke beberapa seleb cowok yang lagi naik daun."
Apa yang mereka lakukan di sini adalah berurusan dengan selebriti.
Petronella Jamielda adalah pemimpin redaksi majalah "Cosmo". Dia bergabung dengan majalah sudah puluhan tahun. Berawal dari staff redaksi sampai akhirnya menjadi pemimpin redaksi.
Dia tidak tahu kalau Jena Hara adalah wanita pewaris Grup RAN's, tetapi dia menghargai kepekaan dan bakat Jena untuk fashion, dan dengan sengaja mengembangkannya dan membimbingnya untuk memperluas kontaknya.
Jena melirik Rossa, dan Rossa mengangguk dan berkata, "Silakan, kita lanjutin nanti."
Jena mengikuti Esther untuk menemukan Mielda.
Mielda membawanya untuk menyapa beberapa orang yang dia kenal. Mereka sedang mengobrol, dan tiba-tiba ada dengungan di luar pintu.
Tamu yang sedang mengobrol bubar dan segera menyambut begitu melihat siapa yang datang. Ketika Jena mau bertanya siapa, Mielda malah meninggalkannya dan ikut menyambut tamu yang datangnya sedikit telat.
Jena menoleh tanpa sadar, dan matanya tertuju pada sosok pria yang dikelilingi kerumunan.
Joury mengenakan setelan hitam dengan sosok tinggi dan tinggi, raut wajahnya dewasa dan dingin, dan temperamen yang tenang, dia berjalan dengan dua kaki panjang, dan orang di depannya mundur ke samping tanpa sepatah kata pun dan memberi jalan.
Seolah-olah menyadari matanya yang mengintip, pria itu menoleh, bulu matanya sedikit terangkat, tatapannya menatapnya dengan tepat, saling menatap, seberkas cahaya bersinar di wajahnya.
Tatapan mata dalam yang menunjukkan kasih sayang, berlawanan dengan wajah yang begitu dingin.
Jena berhenti selama dua detik, lalu membuang muka dengan santai.
Dalam haitinya bertanya-tanya kenapa dia bisa datang ke sini, katanya baru pulang besok?
Jena membuka ponsel, membaca informasi penerbangan yang dikirim kepadanya oleh Joury lewat WA di telepon.
Dia ingat dengan benar, jadwal kepulangan Joury adalah penerbangan pertama jam enam pagi. Apa dia mengubah jadwalnya untuk datang ke acara ini?
Setahunya Joury paling malas datang ke acara-acara formal seperti ini, jadi apa yang mengubahnya? .
Melihat bahwa dia tidak bersama orang lain, Rosa berjalan untuk mengedipkan matanya, dan mengangkat dagunya ke arah Joury, yang berarti menunjukkan padanya, suaminya datang.
Jena mengabaikannya dan mengambil segelas anggur merah dari piring yang dipegang pelayan, dia mendengar seseorang menyebut nama Joury, bergosip tentang pencapaiannya di dunia bisnis.
Orang sibuk seperti dia jarang menghadiri gala dinner yang hanya untuk berbasa-basi. Seperti Jena, semua orang menebak-nebak mengapa dia ada di sini.
"Apakah ini masih harus ditebak? Joury Michael adalah bos masa depan Grup RAN's, dan Cosmo juga bagian dari RAN's. Tentu saja, dia di sini untuk mendukung perusahaan istrinya."
Jena memiliki anggur di mulutnya. Dia hampir tersedak mendengar nama bos suami. Anggur itu langsung dia telan dan melewati tenggorokannya tanpa tahu bagaimana rasanya.
Dia tanpa sadar menatap Esther yang sedang mengobrol tentang bos masa depan mereka. .
Esther menemukan pandangan Jena yang sepertinya bingung, mengira Jena tidak tahu siapa itu Joury, dia mengambil inisiatif untuk memberitahu.
"kak Jena, kamu tahu nggak tentang pernikahan grup RAN's dan Ongko?"
Jena tersenyum tipis, tentu saja, bukan cuma tahu, dia adalah pihak yang paling terlibat.