"Dek, ayo bangun waktu nya sekolah!" kata ibu sambil menggoyangkan kaki vika
"Astaga kamu kenapa nduk!!" seru ibu melihat wajah putri nya.
Ibu kaget melihat wajah putri bungsu nya itu penuh dengan make up, ia melihat dengan seksama dan menahan tawa dengan riasan itu, di sisi lain ia merasa iba dengan putri kecil nya itu.
"Padahal semalam masih baik baik saja, ulah jahil ega kah semua ini?!" Usil sekali dengan adik nya"gumam ibu
"Ada apa buk? Kenapa?" tanya vika heran dengan ibu nya yang memperhatikan wajah nya penuh keanehan.
"Nggak papa dek, ayo bangun cepat mandi!" perintah ibu
"Iya buk" jawab vika
"Lohh tangan ku kenapa buk? ini apa buk kenapa kuku ku berwarna merah?" kata vika mulai gugup
"ibuk, hilangkan warna ini aku bisa dimarahi bu guru nanti" kata vika mulai menangis.
"Nggak papa, ibu bantu hilangkan nanti digosok pakai air sabun" jawab ibu menenangkan vika yang semakin menangis.
Mereka berdua segera ke kamar mandi untuk membersihkan wajah yang telah didandani dan kuku yang telah di kutek oleh ega.
Sementara adik dan ibu nya yang tengah panik, ega justru terlihat menahan tawa mendengar percakapan mereka dari balik pintu.
"Wahahaha,, rasain siapa suruh bikin aku kesel" kata ega
Ia terlihat puas telah memperdaya adik nya.
Ega sengaja sudah bersiap sejak pagi supaya bisa berangkat lebih awal agar tidak mendapat marah ibu nya, karena ibu pasti tahu bahwa ia yang mengerjai adik nya.
Seperti biasa ia menjemput hesti dulu untuk berangkat bersama, masih sangat pagi tapi ega sudah sampai di kost hesti.
"Hesti..." seru ega di depan pintu
"Ga, tumben masih pagi sudah berangkat" kata hesti sambil mempersilahkan teman nya untuk masuk
"Hehehehe iya sekali kali lah" jawab ega
"Hahahaha ya iyalah, daripada kena marah sama ibuk" gumam ega dalam hati.
"Tunggu sebentar, aku siap siap dulu" seru hesti
"Iya, tenang aja aku tungguin kok" jawab ega
Ega menunggu sahabat nya itu di dalam kamar sambil memainkan ponsel nya.
"Puas" tulisan ega di status Wa nya.
Seketika ia mendapat sebuah pesan di ponsel nya
Ega membuka pesan itu
"Puas kenapa ga?" tanya ama
Itu adalah pesan dari ama yang telah membaca status WA nya.
"Hehehe ada deh" jawab ega
"Wahhh curiga nih" sambung ama lagi
Ega hanya membalas nya dengan emoticon senyum.
"Awas kamu ya" jawab ama lagi
Belum sempat membalas pesan dari ama hesti sudah mengajak nya untuk berangkat.
"Ga, ayo berangkat sekarang aku sudah siap nih" ajak hesti
"Yuk" sahut ega
Mereka segera beranjak dan berangkat ke sekolah.
Karena jarak yang dekat, dengan sekejap mereka telah sampai di sekolah.
Ega segera memarkirkan motornya dan berjalan masuk ke kelas bersama hesti.
Ega terlihat bersemangat mengikuti pelajaran hari itu.
"Ga, nanti pulang sekolah bantu pindahan ya" kata hesti
"Kamu jadi pindah?" tanya ega
"Iya ga" jawab hesti
Ega terlihat sedih sekaligus lega, yang membuat nya sedih karena kost hesti jadi lebih jauh dari rumah nya dan ia tidak lagi berangkat bareng ketika ke sekolah, tapi ia pun merasa lega karena keselamatan dan kenyamanan hesti lebih terjamin.
"Huft, jadi jauh dong dari rumah ku" rengek ega
"Ya habis mau gimana lagi, udah nggak papa sesekali main ke kost ku ya, tapi sekarang nggak ada yang nebeng in aku lagi dong" jawab hesti
"Hahhaha berangkat sendiri dong, masak aku suruh muter ke kost kamu dulu baru ke sekolah" jawab ega
"nggak, bercanda aja" timpal hesti
"Hes" seru ilham yang menghampiri mereka
"Hai ham" jawab hesti
"Gimana jadi pindah kapan?" tanya ilham
"Nanti sepulang sekolah" jawab hesti
"Butuh bantuan nggak?" tanya ilham lagi
"Yaa nggak papa kalau mau bantu, iya kan hes" jawab ega
"Iya dong, nanti bantuin ya" jawab hesti
"Oke tenang saja, nanti aku ajak temen juga" kata ilham
"Oke deh" jawab ega dan hesti kompak
"Hes, nanti aku pulang dulu ya izin ibukku dulu" kata ega
"Iya nggak papa" jawab hesti
Setelah pulang dari sekolah ega segera pulang untuk minta izin ke ibu nya.
"Buk aku pulang" seru ega
"Iya" jawab ibu nya
"Cepat makan dulu" imbuh ibu nya
"Iya buk" jawab ega terlihat tergesa gesa masuk kamar
Ia sudah berganti pakaian dan segera ke dapur untuk makan.
"Buk, setelah makan aku minta izin mau bantuin hesti pindah kost ya..." kata ega
"Iya boleh" jawab ibu
"Heiii, semalem vika kamu apain muka nya cemong kuku nya warna merah" kata ibu
Ega hanya meringis mendengar pertanyaan ibu nya.
"Yaa habis adek ngeselin buk, buka ponsel ku sembarangan" jawab ega membela diri
"Tapi jangan gitu dong nak, kan kasihan adikmu" kata ibu lagi
"Iya buk, maaf" jawab ega
"Jangan diulangi lagi ya, kasihan loh tadi pagi sampai nangis" kata ibu
"Hehehe iya buk" jawab ega
Setelah selesai makan ega segera berangkat ke kost hesti.
Sesampai nya di kost ega segera memarkirkan motornya
"Loh, kok ada motor ama juga di sini, masak iya dia ke sini juga" gumam ega
"Hes" seru ega
"Ga, kamu sudah datang ayo masuk bantuin aku" jawab hesti
Ega masuk perlahan dengan sedikit keraguan.
"Hai ga" sapa ama yang membawa barang hesti yang sudah dimasukkan ke dalam kardus
"Kamu bantuin hesti juga" tanya ega
"Iya" jawab ama
"Tadi aku yang ajak ga" seru ilham yang juga berada di sana.
"Oohhh iya" jawab ega
"Ehm berlebihan juga sih, seorang ama yang super cool jadi super perhatian begini" gumam ega sembari mengernyitkan dahi nya.
Meski begitu ia tetap membantu hesti membereskan semua barangnya.
"Hes, barangmu banyak juga ya" kata ilham
"Iya dari tadi nggak selesai loh" jawab ega
"Eh istirahat dulu deh, ini aku buatin minum" kata hesti yang membawakan mereka es teh
"Nah ini yang dari tadi aku tunggu" kata ilham sambil menuang es ke gelas dan mengambil cemilan yang hesti bawakan.
"Aku kira kamu nggak akan datang loh ga" kata ilham
"Hah, nggak mungkin lah kan aku sudah janji sama hesti mau bantuin dia" jawab ega
"Ama sampai gelisah takut kamu nggak dateng, hahaha" seru ilham mulai menggoda
"Eh ngomong apa kamu" seru ama sambil menepuk pundak ilham
"Hahaha nggak ngaku" kata ilham lagi
Ega hanya tersenyum mendengar mereka mulai berdebat.
"Udah biarin aja mereka ribut sendiri" kata ega mengajak hesti kembali membereskan barang.
Akhirnya setelah beberapa saat semua barang hesti telah berhasil di packing, dan siap untuk di angkut ke kost yang baru.
"Ga, nanti aku boncengan sama hesti bawa barangnya, kamu boncengan sama ama ya bawa barangnya" kata ilham
"Ha?" jawab ega kaget
"Aku bisa boncengan sama hesti kok" jawab ega ingin menolak
"Tapi barang nya berat lho ga" jawab ilham berusaha meyakinkan
"Iya ga, bener juga kata ilham" seru hesti
"Ya udah" jawab ega pasrah
Seperti yang mereka rencanakan ilham dan hesti saling berboncengan untuk membawa barang mereka, begitupun ega dan ama berboncengan dan membawa barang yang lainnya.
"Kamu bisa kan bawa nya?" tanya ama
"Eee iya" jawab ega
Baik depan dan belakang sama sama membawa barang bawaan, ama yang menyetir.
Ama sengaja meletakkan barang yang lebih berat di bagian depan supaya ega tidak terlalu berat memangku barang bawan nya.
Beberapa kali mereka memindahkan barang hesti.
"Ini yang terakhir hes" kata ega sambil meletakkan kardus besar di depan kamar kost nya yang baru.
"Huft syukurlah, bener bener melelahkan" kata ilham
"Bener sudah selesai kan?" kata ilham lagi
"Iya sudah" jawab hesti
"Ya sudah ayo istirahat dulu, kamu sendiri ya yang nata ulang" kata ilham
"Iya tenang aja" jawab hesti
"Eh kita makan dulu yuk, udah laper nih" ajak ama
"Yuk" jawab ilham dan hesti kompak