"Kamu, bangun dan ikuti aku." Benar saja, petugas polisi muda itu mengatur segalanya dan membawa pria itu keluar dari ruang jaga di kereta. Orang ini bahkan berani memprovokasi putri Pak Komisaris Laksono. Kalau dia tidak membereskannya, apa yang akan terjadi.
"Halo, sekarang kita bisa berkenalan secara resmi." Setelah keduanya keluar, kuncir kuda mengedipkan mata pada Willy, dan kemudian mengulurkan tangan kecilnya. "Nama aku Yuan Laksono dari Jurusan Ilmu Politik dan Hukum."
"Ini adalah teman sekelas SMA-ku. DIa belajar di Universitas Negeri Surakarta. Aku tidak tahu siapa namamu?"
"Nama aku Willy Arsana. Aku mahasiswa baru di Universitas Sebelas Maret." Willy mengambil napas dalam-dalam dan mengulurkan tangannya dengan senyum di wajahnya.
Mereka bertiga saling memperkenalkan dan dianggap saling mengenal. Tentu saja mudah untuk berbicara bersama .