Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

My Friendship Story

Rossa_Shahira_ZM
--
chs / week
--
NOT RATINGS
3.8k
Views
Synopsis
My Friendship Story adalah kisah yang menceritakan persahabatan antara lima wanita yang mempunyai kepribadian yang berbeda. Persahabatan itu sudah mereka bentuk sedari kecil dan akhirnya dinamakan Ladies Brave karena tingkah mereka yang pemberani dan tidak malu-malu. Persahabatan mereka selalu mengundang keirian disekitar sekolahnya dan menjadi daya tarik padahal mereka berlima tampil apa adanya termasuk kelima lelaki yang berasal dari sekolah yang sama yang mulai tertarik pada Zella dan sahabat-sahabatnya itu. Kelima lelaki yang terkenal dengan kekayaan, kepopuleran, dan tentunya ketampanan. Namun lain halnya dengan teman-teman wanita yang lain justru kelima sahabat ini merasa biasa saja ketika mulai menjadi pusat perhatian oleh lelaki-lelaki tampan itu tapi lambat laun akhirnya Zella dan sahabat-sahabatnya pun menyimpan rasa kepada masing-masing lelaki itu.
VIEW MORE

Chapter 1 - Perkenalan

Aleysia

Wanita yang paling dewasa dan ia memang tertua diantara sahabat-sahabatnya. Sikapnya yang ke ibu-ibuan dan bisa mudah menyelesaikan masalah serta hangat membuat sahabat-sahabatnya nyaman di dekatnya. Poni sedahi dan rambut sebahu menjadi andalan dan membuat laki-laki banyak mengaguminya. Hobinya menari dan mengcover koreografi girlband Korea. 'Feminim Style' adalah julukannya di Ladies Brave.

Zella

Wanita yang jarang sekali tersenyum bahkan begitu jutek bahkan laki-laki tidak berani untuk mengungkapkan perasaan suka padanya karena ia selalu cemberut. Paling pintar di antara sahabat-sahabatnya, jika sahabat-sahabatnya meminta untuk menghitung sesuatu maka Zella akan dengan mudah dan cepat menjawab tanpa berpikir lama. Hal yang ditakuti adalah kegelapan dan mempunyai trauma akan cinta karena kisah cinta di masa lalu. Menulis adalah cahaya hidupnya. 'Flat Style' adalah julukannya di Ladies Brave.

Jessy

Swag, pemberani, namun humoris adalah sosok Jessy. Sifatnya yang pintar mencairkan suasana mampu membuat sahabat-sahabatnya rindu bila tak ada dirinya. Keahliannya dalam bela diri membuat laki-laki takut bila menghadapinya apalagi takut bila Jessy melayangkan tendangan atau pukulannya itu. Selain itu ia paling ceria di antara yang lainnya. Ia paling tak suka bila ada yang menghinanya dan sahabat-sahabatnya apalagi tanpa sebab. 'Swag Style' adalah julukannya di Ladies Brave.

Nayfira

Kepolosannya dan agak lemot membuat sahabat-sahabatnya gemas. Baik itu gemas dibarengi kekesalan ataupun betul-betul gemas. Memasak sudah menjadi bagian dari nyawanya. Sahabat-sahabatnya selalu menikmati masakannya walau tak sesedap chef diluaran sana. Agak cerewet dan agak aktif. Tahi lalat dekat matanya adalah daya tarik tersendiri untuk Nayfira. Kucing adalah hewan yang paling ditakutinya. Bisa saja air matanya terurai karena gara-gara kucing. 'Natural Style' julukannya di Ladies Brave.

Calista

Posturnya yang indah dan mimik wajah yang memukau menggambarkan model membuat photograper tak segan-segan untuk menjadikannya model. Walau paling muda di antara sahabat-sahabatnya tapi ia mampu berpikir kritis. Earphone dan laptop menjadi teman tambahannya. Bila ia tidak menggantungkan earphone di lehernya, maka bukan Calista namanya. Dirinya yang segala tahu dan mempunyai banyak kenalan membuat mudah untuk mencari sesuatu. Paling lama bila make up, hingga sahabat-sahabatnya harus menunggunya beberapa menit. 'Elegant Style' adalah julukannya di Ladies Brave.

Mereka dipertemukan ketika usia mereka yang masih menginjak sepuluh tahun. Ya, betul teman kecil. Walau mempunyai karakter yang berbeda tetapi diantara mereka selalu menutupi kekurangan masing-masing. Banyak yang mencoba untuk memutuskan persahabatan mereka namun karena kekompakannya mereka dapat bertahan hingga detik ini.

Diantara kelima sahabat-sahabatnya, Zella lah yang menjadi wanita yang paling tangguh. Bagaimana tidak? Kehidupannya sedari kecil yang keras setelah ditinggalkan oleh ibunya meninggal membuat Zella lebih keras menghadapi cobaan hidup. Selain itu Aleysia pun sama, dirinya lebih dulu ditinggalkan oleh ibunya ketika melahirkan adik laki-lakinya. Oleh karena itu, Aleysia selalu menerima apapun keluh kesah Zella karena ia merasakan apa yang Zella rasakan.

Zella merasa jika dekat dengan sahabatnya itu menjadi kesenangan tersendiri bahkan sahabat-sahabatnya sudah menjadi rumah kedua bagi Zella. Zella sendiri lebih dekat dengan Aleysia dan Jessy. Aleysia yang selalu memberi nasihat yang membuat Zella selalu stuck karena nasihat yang diberikan Aleysia begitu relate di kehidupannya sedangkan Jessy yang selalu sabar menghadapi curahan Zella.

Lain halnya dengan Calista yang begitu tertutup kepada sahabat-sahabatnya. Jarang mengobrol di grup dan terkadang sahabat-sahabatnya pun geram karena Calista yang memiliki sifat yang cukup dingin apalagi jika untuk urusan cinta, Calista lah yang paling tertutup entah malu atau memang tidak ada niatan untuk tidak bercerita. Sahabat-sahabatnya hanya bisa memaklumi.

Nayfira pun cukup tertutup. Ia hanya terbuka kepada Aleysia saja, tempat ternyamannya. Setiap bertemu pun Nayfira selalu berdua dengan Aleysia. Sifatnya yang masih keanak-anakan dan polos bahkan terkadang lambat untuk berpikir sudah menjadi ciri khas dari sosok Nayfira.

Selain menjadi teman rumah dan teman kecil mereka pun menjadi teman satu sekolah. Sungguh keajaiban yang membuat mereka bersyukur karena setiap harinya bisa bersama-sama dengan sahabat dimana tidak semua orang bisa merasakan apa yang mereka rasakan. Tidak pernah mereka merasakan konflik atau salah satu mereka yang bermuka dua, sudah kurang lebih sepuluh tahun namun mereka tetap merasakan hangatnya persahabatan. Itulah yang menjadi salah satu alasan mereka tidak pernah bertengkar apalagi jika urusan percintaan karena dari masing-masing pun mempunyai kriteria laki-laki yang berbeda.

"Gue itu ya pegel nih tangan ngetik keyboard mulu mana otak kayak mau meledak!" umpat Zella sambil menekan-nekan keras keyboard laptopnya. Sahabat-sahabatnya hanya menghela napas dan membiarkan Zella terus mengumpat.

Sudah seminggu ini Zella marah-marah karena dirinya sedang sulit berpikir untuk melanjutkan naskah novelnya. Zella diberi waktu satu bulan untuk menyelesaikan naskah novelnya yang sekaligus menjadi penambah uang tabungannya namun dua minggu menjelang akhir bulan, Zella malah buntu untuk melanjutkan naskah novelnya.

"Mending makan deh kalau kata gue, pesen apa kek gitu? Seblak?" timpal Jessy.

"Dih lu seblak terus bukannya lu dilarang makan pedes gara-gara sakit kemarin, ya?" tanya Nayfira.

"Tapi gue kan pengen tuh yang pedes-pedes, enak tau." jawab Jessy tanpa merasa bersalah.

Akhirnya mereka sibuk dengan urusan masing-masing. Di rumah Nayfira saat ini memang cukup sepi apalagi ibunya sedang tidak menyetok makanan padahal jika setiap kali mereka bermain makanan pasti akan selalu ada. Mereka hanya menahan lapar karena diluar sedang hujan deras. Perlahan mereka pun terlelap sedangkan Zella masih berkutik dengan layar laptopnya.

"Lah malah pada tidur, gue ditinggal sendiri." gumam Zella sambil melihat sahabat-sahabatnya yang suda terdampar seperti ikan pindang.

Tak lama handphone Zella berbunyi karena mendapat satu panggilan telepon. Dengan malas Zella mengangkat sambungan telepon itu. "Apaan sih? Ganggu mulu lu!" teriak Zella dan membuat sahabat-sahabatnya terbangun.

Lelaki yang menghubungi Zella pun hanya menghela napas karena setiap kali ia menelepon Zella selalu mendapat semprotan dari Zella. "Gue punya niat baik elah, lu udah makan?"

"Belum lah pake nanya lu!"

"Zell, woles aja jawabnya lagian itu cowo punya niat baik malah dijutekin." kata Aleysia sambil terbangun dari tidurnya. Akhirnya Zella pun mengakhiri sambungan teleponnya dan membuat sahabat-sahabatnya terpelongo.

Lelaki itu adalah partner menulis Zella, mereka belum lama kenal namun lelaki itu sudah mendekati Zella sedangkan Zella sendiri tidak tertarik dengan dunia percintaan.

"Kalau ada yang deketin tuh sambut hangat, Zell. Ini malah kayak emak-emak yang mau nagih hutang." timpal Calista. Zella pun refleks menampilkan wajah juteknya pada Caslita, mereka berdua saling menatap lama namun Zella kalah dan lebih memilih melanjutkan membuat naskah ceritanya.

"Mulai lagi deh ah pusing gue." ucap Aleysia yang sudah biasa melihat Zella dan Calista bertengkar.