Setelah kemenangan yang di raih pangeran Akshara saat melawan Wongso bersaudara, namanya makin terkenal di kerajaan kurusetra, tak cuma itu kehebatan pangeran Akshara juga sampai di telinga pamannya raja Tejo Alu Pati, ia kesal rencananya semua gagal total, ia tak menyangka jika keponakan nya memiliki kekuatan sebesar itu, karena menurut nya jika kekuatan Wongso bersaudara setingkat ilmu Brahmana Agung, sehingga sangat mustahil jika dapat di kalahkan dengan sangat mudah. Yang lebih membuat nya kesal adalah, berita yang di dengar nya terkesan di besar besarkan dan seolah olah ilmu keponakan nya sudah setara dengan dewa. Ada yang mengatakan jika Pangeran Akshara mengalahkannya Wongso bersaudara dengan pukulan tapak dewa, ada juga yang mengatakan jika pusaran angin api milik Wongso bersaudara di hancurkan dengan tiupan es abadi, bahkan yang tak lebih masuk akal lagi jika pangeran Akshara saat bertarung melawan hanya menggunakan jari kelingking nya dan tak perlu menggunakan kekuatan penuh. Dengan adanya pemberitaan simpang siur ini membuat kerajaan dadap dan kerajaan tengger menjadi was was, mereka takut jika pangeran Akshara menuntut balas atas serangan yang di buat nya.
"Ayahanda baru baru ini ananda mendengar tentang kehebatan menantu raja Agung yang bernama Pangeran Akshara itu, apa ayahanda mengetahui berita itu?", tanya Dursasena.
"Tidak ayah tak mengetahui soal itu, buat ayah cerita itu tidaklah penting, karena buat Ayah mengurusi kerajaan jauh lebih penting dari pada mendengar berita seperti itu", kata Tejo Alu Pati.
"Tapi saat menghadiri pernikahan pangeran Akshara, sepertinya ayahanda memiliki hubungan dengannya, apa itu benar ayah?", tanya Dursasena.
"Dulu mungkin iya, tapi tidak untuk sekarang, mereka adalah keluarga pengkhianat kerajaan kita anakku", jawab. Tejo Alu Pati.
"Maksudnya apa ayahanda, mereka keluarga pengkhianat?, kok bisa ?, bagaimana mungkin keluarga pengkhianat bisa menjadi menantu seorang raja?", tanya Dursasena.
"Kalau itu ayahanda tidak tau, mungkin mereka senang mendapatkan menantu seorang pengkhianat hahaha", kata Tejo Alu Pati tertawa menghina.
Mendengar jawaban ayahnya itu tak serta merta membuat dirinya percaya, bahkan saat ini ia merasa ayahnya sedang menutupi sesuatu.
Di saat keraguan menyelimuti hatinya, Dursasena mencari tau kebenaran dari cerita ini, karena sangat tidak mungkin raja Agung mau menikah kan anaknya yang terkenal kecantikan nya di seluruh kerajaan tanah jawa ini dengan keluarga pengkhianat, bahkan di sana ia melihat ada raja Mahesa di kursi pendamping pengantin disana, ia pun berfikir apa hubungan antara raja Mahesa dengan pangeran Akshara.
"Aku yakin ayah menutupi sesuatu dariku, aku akan mencari paman patih Lembu Sorangan Wae di kediaman nya saja", kata Dursasena.
Dursasena kemudian menemui patih Lembu Sorangan di kediaman nya, saat di kediaman nya, ternyata patih sedang mendapatkan tugas dari ayahnya untuk mengawal pengiriman emas ke kerajaan Dadap. Akhirnya Dursasena harus menunggu sampai esok pagi, untuk mendapatkan jawabannya.
........
Di kerajaan kurusetra, raja Agung mengadakan pesta untuk rakyat nya, sebagai rasa syukur atas keberhasilannya pangeran Akshara menumpas kejahatan di kerajaan kurusetra itu, bahkan rakyat mengusulkan jika yang berhak menggantikan raja Agung adalah pangeran Akshara. Mendengar masukan dan keinginan rakyatnya, pangeran yudistira dan jaka hanya diam, mereka mengetahui jika saat ini jika yang pantas mengganti kan ayahnya saat ini, memang seseorang yang mempunyai kekuatan seperti pangeran Akshara.
Putri Diah tak menyangka jika suaminya itu adalah pangeran terkuat, bahkan ia juga tak menyangka jika rakyat mengusulkan dan menginginkan raja seperti suaminya, ia bangga memiliki suami tampan dan kuat, bahkan pujaan para putri dan wanita.
Berbeda dengan putri diah, putri laksmi malah sedih mengetahui jika dirinya tak seberuntung putri diah yang mendapatkan suami hebat seperti pangeran Akshara itu, dirinya bahkan sempat bertanya pada brahmana mengapa jalan hidup nya tak seberuntung putri diah, bahkan ia berfikir apa mungkin kehidupan nya yang tak beruntung itu karena karma atas perbuatan buruk ibunya di masa lalu, tapi brahmana menjelaskan jika ini semua hanya jalan, jalan yang harus di lewati dengan kesabaran, sehingga para dewa akan menjadi iba dan memberikan jalan kebahagiaan pada dirinya itu.
Di saat semua memuja dan mengagumi pangeran Akshara, pangeran Akshara malah bersikap rendah hati dan ia mengatakan pada rakyat di pesta itu, jika tahta kerajaan kurusetra hanya milik putra putra raja Agung, ia tak berhak atas tahta kerajaan kurusetra itu, tapi ia berjanji kelak jika kerajaan kurusetra mengalami masalah, ia tak akan segan segan untuk membantu kerajaan kurusetra, bahkan saat ini prajurit kerajaan blambangan membuat aliansi dengan prajurit kerajaan kurusetra.
Mendengar pernyataan dari pangeran Akshara, malah membuat dirinya makin terkenal, karena kerendahan hatinya itu. Di saat semua orang mencari kesempatan karena berhasil menjadi pahlawan, pangeran Akshara malah melakukan sebaliknya, ia menganggap jika pertolongan yang ia berikan kepada kerajaan kurusetra, adalah tugasnya sebagai anggota keluarga kurusetra yang harus melakukan nya dengan ikhlas.
Pangeran Yudistira dan Pangeran Jakarta makin menghormati dan mengagumi kakak iparnya itu, bahkan saat ini mereka menganggap kakaknya itu sebagai panutan hidup yang harus di contoh sebagai calon raja yang akan menjadi raja nanti nya. Mereka berharap bisa meniru atau setidaknya menjadi seperti pangeran Akshara meskipun tak semuanya.
......
Di tahanan wisma prajurit, Mahapati mahardika dan Wongso bersaudara sedang di interogasi dan dipaksa menceritakan, siapa dan mengapa mereka di pekerjakan untuk menghancurkan kerajaan kurusetra, bahkan mereka tak segan segan menyiksa nya, dengan tujuan mereka mengaku siapa yang telah menyuruh nya itu, tapi mereka tetap diam seribu bahasa.
Di saat mereka semua kewalahan mencari informasi dari mereka, ternyata Mahapati Dwi Andika datang bersama seorang pria, yang tak lain adalah mantan Mahapati dari kerajaan Lawu yang bernama Adipati Surya.
Adipati Surya memiliki kemampuan melihat suatu kejadian yang telah terjadi sebelum nya, dengan cara melihat ke dua mata orang yang akan di interogasi nya, bahkan keakuratan kemampuan yang dimiliki Adipati Surya adalah 99% benar.
Yang pertama Adipati Surya ingin lihat adalah Mahapati mahardika. Mahapati Mahardika yang tak tau jika Adipati Surya memiliki kemampuan, hanya menganggap Adipati Surya cuma menggertak nya agar ia mau bicara, padahal saat ini, Adipati Surya sedang melihat kejadian yang telah berlalu dari mata Mahapati Mahardika. Mahapati Mahardika melihat jika yang menyuruh nya untuk berkhianat pada kerajaan kurusetra ini adalah raja buto eja, semuanya telah ia lihat bahkan kejadian kejadian yang jauh sebelum nya ia bisa lihat, bahkan ia sempat kaget ternyata permaisuri Rani menikah dengan raja Agung hanya untuk mendapatkan kekuasaannya saja, terlebih lagi kekuasaan yang ia dapat, akan ia gunakan untuk menghancurkan kerajaan Blambangan, karena permaisuri Rani membenci Ratu Ambar yang berhasil menikah dengan raja Batara Lawu. Adipati Surya langsung melepaskan ilmunya, karena ia tak sanggup melihat kenyataan nya itu, ia kemudian istirahat sebelum melihat mata Wongso bersaudara itu, bahkan Adipati Surya sedikit takut untuk melihat kenyataan yang akan di lihat nya nanti.
......
Di kerajaan Lawu raja Tejo Alu Pati, mulai gerah dengan keberadaan ponakan nya itu, ia lalu memanggil orang kepercayaannya itu untuk melakukan serangan ke kerajaan kurusetra, ia berharap kali ini serangan liciknya itu dapat membuat kekuatan ponakannya itu menjadi lemah, ia tak peduli jika memang harus mengorbankan orang orang terkuatnya.