David merasa sangat tersanjung, dan berkata kepada kakak laki-lakinya, "Erlangga, berikan Nino padaku." Sebelum Erlangga bisa mengatakan apakah dia setuju atau tidak, David langsung memeluk si kecil.
"Kamu akan merasa tidak nyaman jika memeluknya seperti itu." Erlangga dengan tenang mengoreksi posisinya dalam menggendong putranya.
"Oh."
David hanya bisa menurut karena dia tidak mengerti. Melihat Nino yang tidak menolaknya untuk pertama kalinya, David merasakan suatu pencapaian di dalam hatinya. Dia merasa lebih bahagia daripada menegosiasikan kontrak yang kompetitif dan sulit.
Pikiran si kecil sama sekali tidak tertuju pada David, matanya yang kecil terus menatap Lulu yang ada di atas sofa, dan dia mengulurkan tangannya untuk menangkapnya.
David yang melihat itu segera membawa Lulu di depannya, dan Erlangga memperingatkannya dengan sedikit tidak senang, "Jangan biarkan dia menyentuh kucing itu, bisa-bisa memakan bakteri ke dalam perutnya nanti."