Ayu terkejut dengan pandangan matanya yang sangat tenang, dia pikir setelah putranya dan Hannah menikah, dia secara bertahap menjadi lebih lembut, dan dia juga tahu bagaimana tersenyum. Sekarang setelah mereka bercerai. Erlangga berubah kembali ke keadaan sebelumnya, bahkan dia lebih dingin dari sebelumnya, dan hati Ayu merasa tidak nyaman.
Setelah merenung sejenak, dia menepuk punggung tangannya, dan menghibur, "Erlangga, jangan pikirkan tentang hal itu. Ibu akan membantu membujuk kakekmu agar dia bisa menyetujui kembali pernikahanmu dengan Hannah."
"Tidak perlu repot-repot. Ibu tidak boleh ikut campur dalam masalah ini. "
Erlangga selesai berbicara dengan acuh tak acuh, kemudian pergi tanpa melihat ke belakang.
Ayu melihat punggungnya yang semakin menjauh, hatinya penuh kesedihan, air mata mengalir di matanya tak terkendali. Dia memahami temperamen putranya, begitu keputusan sudah dibuat, itu tidak dapat diubah.