Chereads / YOUR PERFECT / Chapter 26 - BAB 26 – KEKASIH KECIL

Chapter 26 - BAB 26 – KEKASIH KECIL

Tapi Jonathan tidak bergeming, dia tetap membalik file yang sedang dia periksa dengan cepat menandatangani file itu lalu berdiri merapikan jasnya dan melangkah keluar ruangan segera Tony mengikutinya

"Apa saya perlu mengatur penerbangan kesana sekarang?" tanya Tony yang masih mengikuti langkah Jonathan yang hendak masuk kedalam ruang kantornya tiba-tiba menghentikan langkahnya lalu berbalik menatap Tony

"Apa aku mengatakan akan kesana?" ujarnya angkuh lalu masuk ke dalam rungannya dan menutupnya keras

"Hidupku berakhir sekarang" gumam Tony frustasi seketika menjadi perhatian sekretaris yang ada tak jauh darinya

"Ada apa?" tanya sekretaris itu pelan yang juga sempat kaget karena suara bantingan pintu kantor Jonathan

"Tidak apa-apa" respon Tony sembari menegakkan badannya dan melangkah pergi

Jonathan menatap foto kecil yang berada di meja kerjanya, dia mengambil foto itu saat pertama kali pindah untuk tinggal bersama.

Selama ini Jonathan sadar bahwa Yohanna tidak benar-benar mencintainya seperti dia yang mencintai Yohanna.

Dia juga sadar bahwa selama ini dia hanya di jadikan sebuah tampeng untuk melarikan diri dari Keluarganya. Tapi perasaannya kepada Yohanna tidak pernah berubah walaupun dia mengetahui semua itu.

"Ting" terdengar suara notifikasi pada ponselnya

"Haruskah aku kembali?" gumamnya setelah membuka pesan gambar yang di terimanya

~~~

"Ibu.. aku baik-baik saja" ucap Han Yoona kepada ibunya yang kini tengah menangis setelah bertemu dengan putrinya yang kini telah tumbuh dewasa

"Kalian berdua benar-benar kejam, kalian bahkan tidak memberitahu ibu jika adik kalian telah kembali" omel Han Ji Na ibu Han Yoona kepada kedua putranya

"Ibu, aku juga tidak mengetahui apapun sejak awal. Aku baru saja mengetahuinya saat aku tidak sengaja mampir ke rumah kakak" bantah Han Jisung

"Ini sudah hampir satu minggu, tapi kamu juga belum memberitahu ibumu ini?" ujar Ibunya kesal lalu dengan segera Han Yoona memeluk ibunya

"Ibu… jangan pedulikan dia, jangan sampai ada kerutan di wajah ibu karena kesal padanya. Kulit ibu terlalu berharga dari pada dia" bujuk Han Yoona membuat wajah ibunya melembut

Mendengar itu Han Jisung seketika meledak, tapi tidak bisa mengatakan apapun karena dia bukan lawan Han Yoona dalam berdebat dan mencari pembelaan

"Bukankah Kakak yang merahasiakannya? Kenapa aku berpikir selalu aku yang di salahkan walaupun itu bukan kesalahanku" keluh Han Jisung lalu duduk agak menjauh

Mendengar keluhan anaknya Han Ji Na menghela nafas ingin mengatakan sesuatu tapi terhenti setelah mendengar pertanyaan Han Jisung

"Ibu, apakah aku benar-benar anakmu?"

"Tentu saja bukan, ibu hanya kasian padamu jadi membawamu pulang" sahut Han Yoona lalu diikuti suara tawa

"Han Yoona…!!!" teriak Han Jisung kesal tapi suara tawa Han Yoona kini terdengar lebih keras

Melihat kedua adiknya yang mulai saling mengejek Henry mendekati ibunya sembari membawa tisu dan merangkul ibunya

"Akhirnya tempat ini benar-benar menjadi sebuah rumah" gumamnya pelan

"Ibu harap kita bisa terus seperti ini"

~~ Di Negara bagian lain,

"Dia benar-benar di Negara K?" tanya James Ayah Yohanna pada orang suruhannya

"Benar Tuan Wilson, saya sudah memastikan dengan mengecek bagian imigrasi. Nona Yohanna memasuki Negara K dengan Passpor Han Yoona" lapor Chenfeng

"Dan Mengenai pernikahan Nona Yohanna dan Tuan Jonathan, itu benar-benar sudah terdaftar dan di legalisir Negara" lanjutnya

"Aku tidak begitu suka dengan Jonathan walaupun dia bisa diandalkan" menguncang gelasnya pelan

"Aku akan mengirim William kesana untuk menjaganya" lanjutnya lalu beranjak pergi meninggalkan tempat itu.

***

"Aku sekarang berada di Negara K, mau makan bersama?"

Setelah menerima pesan itu Han Yoona sedikit berpikir, kenapa tiba-tiba William menghubunginya dan mengatakan bahwa dia ada di Negara K. Dia bahkan tau bahwa dirinya juga sedang berada disana

"Ayahmu yang mengirimku, bukan untuk mengajakmu kembali tapi untuk menjagamu"

Setelah menerima pesan kedua Han Yoona menghela nafas lega, sudah sangat lama saat terakhir kali dia bertemu William. Sampai sekarang William masih menjadi salah satu orang yang bisa dia percaya. Bahkan Han Yoona lebih mempercayai kata-kata William dari pada Ayahnya

Ring~~~~

"Kamu dimana? Aku akan menjemputmu" kata Han Yoona setelah mendapat jawaban dari sisi lain telponnya

"Oke, aku kesana sekarang" lanjutnya lalu segera beranjak dari kamarnya keluar menuju Café tempat mereka bertemu

"Kamu mengatakan ingin menjemputku, apakah kamu bisa menyetir mobil?" sindir William saat melihat Yohanna mendekat menuju kearahnya

"Bukankah ada supir" sahut Yohanna sinis membuat William tertawa

"Aku dengar kamu menetap di Negara P beberapa tahun ini"

"Ya, aku menemukan yang kucari selama ini"

"Ibumu?" tanya Yohanna segera membuat William menganggukkan kepala dengan senyum "Serius?" lanjut Yohanna masih tidak percaya

"Ya… berkat Paman Wilson aku bisa menemukan Ibuku"

"Begitu mudah, aku dulu harus beberapa kali mengancam untuk kabur dari rumah baru dia mempertemukanku dengan Ibuku" keluh Yohanna

"Ayahmu tidak seburuk itu" timpal William

"Benar, kamu sekarang bekerja untuknya pasti akan membelanya" gerutu Yohanna "Lalu kenapa kamu kesini, apa kamu tidak khawatir dengan Ibumu?"

"Tidak apa-apa, ibuku bukan orang yang mudah. Dia tidak akan membiarkan orang lain mengetahui keberadaannya jika dia tidak ingin orang lain mengetahuinya. Ayahmu melakukan negosiasi dengan ibuku dengan sangat lama" jelas William

"Tiba-tiba kamu kesini, apakah terjadi sesuatu?" tanya William kemudian

"Aku sudah lulus, terlalu bosan menganggur dirumah"

"Apanya yang membosankan, bukankah sudah ada orang yang menanggungmu yang seorang pengangguran. Bahkan kamu tidak perlu pusing untuk menghabiskan uang"

"Menganggur bukan sesuatu yang bisa di nikmati. Jadi aku mencoba melakukan kegiatan baru" gerutu Yohanna kesal "Jika bukan aku siapa yang akan menghabiskan uangnya" lanjut Yohanna lalu mereka berdua tertawa

Mereka berdua berbincang santai, tetap pada porsi masing-masing untuk tidak membahas sesuatu yang memang tabu untuk di bahas.

Mereka berdua keluar dari café dan menuju restoran yang berada di seberang jalan untuk makan siang bersama. Tanpa mereka sadari ada yang mengambil potret mereka berdua secara diam-diam.

~~ Ting

Notifikasi ponsel Jonathan kembali berdering, rapat yang tengah berjalan dengan tegang langsung senyap. Setelah melihat isi pesan yang masuk itu tanpa mengatakan apapun Jonathan langsung bangkit dari kursinya meninggalkan ruang rapat yang segera di ikuti Tony

"Pesankan aku tiket ke Negara K sekarang" katanya tegas membuat Tony membeku sejenak lalu segera menjalankan perintah.

Kabur ke Negara K untuk bertemu kekasih kecilnya, sungguh konyol!!! Pikir Jonathan

Sebenarnya Jonathan ingin memberikan Yohanna waktu, mencoba mencari tahu apakah istrinya itu masih ada sedikit rasa peduli padanya.

Tapi sepertinya dia melakukan langkah yang salah, Yohanna seperti burung yang merindukan kebebasan. Sekali dia di lepas dia tidak akan kembali ke tempat yang sama.

Tanpa butuh waktu lama semua informasi tentang keluarga Yohanna yang ada di Negara K sudah berada di meja Jonathan beserta tiket pesawat yang akan membawa Jonathan kembali ke Negara tempat pertama dia menghirup Oksigen untuk pertama kalinya. Tempat yang dia benci karena di sana dia harus melihat ibunya mengakhiri hidup tepat di depan matanya

"Apa yang salah denganmu? Kenapa kamu pergi kesana!!" teriak Jessi marah menerobos ruangan Jonathan dengan beberapa pertanyaan

Tapi sasaran amarah itu hanya duduk di kursinya dengan tenang sembari membalik file yang ada di tangannya seolah teriakan Jessi bukan sesuatu yang mengganggunya

"Joe… jangan pura-pura tidak mendengarku"

"Istriku disana" sahut Jonathan malas tetap focus dengan file di tangannya

"Tetaplah disini, aku yang akan membawa Yohanna pulang"