Chereads / The Red Moon (Clara) / Chapter 8 - chapter 8

Chapter 8 - chapter 8

" Apa kalian tidak merasa aneh dengan laki-laki tadi . Memang tidak ada hawa vampir ditubuhnya . Tapi dia menyadari hawa membunuhku . " Nalan menatap keluar jendela mobil.

" Mungkin saja vampir penyihir . " Luis memberi pendapat .

" Kita harus berhati-hati . Mereka mulai mengusik wilayah kita . " Richard memperingatkan Nalan .

" Mungkin kabar tentang putri kerajaan vampir masih hidup sudah tersebar di telinga mereka . " Nalan berpikir untuk membasmi mereka dengan cepat .

Saat ditengah jalan , mobil mereka ditembaki dari belakang . Nalan , Luis dan Richard keluar dari mobil berbalik menembak mereka . Nalan berlari mengejar mereka dengan kekuatan penuh .

Nalan menebas kepala mereka dengan belati . Dan membuat mayat para vampir berubah jadi debu .

" Itu kelompok pemberontak . Kita harus lebih waspada . " Richard terbang segera meninggalkan tempat itu disusul dengan Luis dan Nalan .

Bawahannya yang mati membuat Jordan marah besar dan emosi .

" Besok kita kerumahnya . Kita bermain sebentar dengan kakeknya." Jordan menyuruh bawahannya sambil menyeringai .

Jordan memanggil ayu dan menghisap darahnya sampai dia pingsan . Ayu tergeletak di lantai rumahnya .

" Dasar budak lemah . Aku belum kenyang dia sudah pingsan . " Jordan meninggalkan ayu begitu saja tanpa memeriksa kondisi ayu .

Mita mengajak Clara makan siang di kantin . Dia bertanya pada Clara .

" Apa kau suka dengan Ali . " Mita duduk sambil menunggu makanan datang.

" Hanya teman . Kau jangan bertanya aneh-aneh . " Clara menggelengkan kepalanya .

" Tapi dia suka padamu sejak kita ada di SMA . " Mita memberi tahu Clara .

" Uhuk … uhuk . Apa kau serius . Tapi kenapa dia tidak memberitahuku. " Clara heran .

" Dia tidak berani dan takut ditolak ."

" Tapi dari dulu aku hanya menganggapnya teman . " Clara merasa bersalah .

" Tidak apa-apa . Aku tahu . Sebenarnya aku lebih memilih memendam perasaanku . " Ali datang dari arah belakang mendengarkan pembicaraan Clara dan Mita .

" Ali . " Clara ylterkejut kedatangan Ali .

" Aku ke toilet dulu ya . " Mita pergi meninggalkan mereka berdua .

" Aku harap setelah ini kita bisa jadi teman lagi . Aku benar-benar minta maaf . " Clara memohon dengan tulus.

" Aku yang seharusnya minta maaf . Aku sudah membuatmu merasa bersalah ." Ali makan bersama Clara.

Clara kembali ke ruangannya . Dia berusaha menghubungi ayu yang tidak masuk kerja tanpa kabar apapun.

" Saya belum dapat kabar apapun dari ayu pak . Saya juga tidak tahu . Dokumen untuk rapat disimpan dimana . " Clara berdiri disamping Nalan sambil menyerahkan dokumen.

" Setelah pulang kerja kita ke apartemennya . Mungkin saja dia sakit . " Nalan mengajak Clara ke apartemen ayu .

" Inikan malam Minggu . Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke pusat perbelanjaan . " Mita mengajak Clara dan Ali . Sudah saatnya jam pulang kantor .

" Maaf … aku sudah ada janji dengan Presdir ke apartemennya kak ayu . "

" Memangnya kenapa dia . " Mita memandang Clara dengan penasaran.

" Dia tidak masuk hari ini dan tanpa kabar . Ada dokumen penting yang harus aku tanyakan . " Clara bergegas mengambil tas dan menuju tempat parkir .

" Ya sudah kapan-kapan kalau kita ada waktu luang saja . " Ali memandang Clara .

" Aku duluan ya . " Clara memasuki mobil Presdir .

" Ckckck … teman bodohku hanya bisa memandanginya saja . " Mita mengeluhkan sikap Ali .

" Cerewet … ayo pulang . " Ali berjalan menuju stasiun MRT .

Clara dan Nalan mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada respon . Satpam dan resepsionis juga tidak melihat ayu turun ke lantai bawah.

Handphonenya juga hanya berdering saja tanpa diangkat . Karena khawatir, Nalan memanggil satpam dan mendobrak pintu apartemen ayu .

Mereka kaget dan juga shock . Ayu tergeletak di lantai sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh kehabisan darah . Ditubuhnya juga ditemukan luka cambuk dan memar akibat pukulan benda tumpul .

Clara meneteskan air mata dan tidak tega melihat kondisi ayu . Nalan memanggil polisi dan sang suami dicari keberadaannya oleh pihak polisi .

Clara dan Nalan memberikan keterangan pada polisi .

" Sebaiknya aku antar kau pulang . Kita beli makanan dulu . " Nalan masuk kedalam mobil hendak mengantar Clara pulang .

" Terima kasih Presdir . " Clara dan Nalan makan disebuah restoran .

" Kenapa tidak kau habiskan makananmu . " Nalan menatap Clara yang terlihat sedih .

" Saya hanya shock saja Presdir . Jangan khawatir . "

" Kalau begitu pesan saja untuk dibawa pulang . " Nalan memanggil pelayan dan memsan makanan untuk dimakan di rumah .

" Tidak perlu repot-repot Presdir . " Clara sempat menolak .

" Tidak apa-apa . Anggap saja bonus untukmu . "

" Terima kasih . "

" Panggil namaku saja saat kita sedang berdua . " Nalan menatap Clara .

" Iya … Nalan . " Clara menatap Nalan dengan sedikit canggung .

Nalan sampai dirumah . Dia menyuruh Daniel menyelidiki status pernikahan ayu dan suaminya .

" Aku yakin kalau suami ayu seorang vampir . Tapi siapa . Kenapa aku tidak bisa mendeteksi Kekuatan atau hawa vampir miliknya . " Nalan mengeluh sambil berpikir keras .

" Tentu saja karena sihir . Bukankah adik raja seorang penyihir yang punya banyak pengikut . " Richard memberitahu Nalan .

" Kemungkinan itu benar . " Nalan menghela nafas .

" Tidak ada data asli . Semua palsu . Tapi tidak jelas siapa yang membantunya membuat identitas palsu . " Daniel dengan cepat menemukan wajah dan biodata suami ayu .

Mereka melihat wajah itu . Michael bercelatuk . " Mirip adik raja . Aku pernah bertemu sekali . Namanya Jordan . "

" Berarti dia pemimpin pemberontak itu . " Richard kaget mengetahui fakta tentang adik raja .

Nalan yang mencemaskan Clara langsung ke luar rumah dan terbang menuju kost Clara .

" Hey … kau mau kemana . " Daniel berteriak pada Nalan .

" Aku hanya mengawasi . " Nalan berlalu begitu saja tanpa menghiraukannya .

Jarak satu kilo meter dari kost Clara . Kamar Clara sudah dipenuhi oleh vampir penyihir dari dunia manusia .

Nalan menembaki mereka satu-persatu dan menaburkan bubuk bunga Magnolia pada para penyihir . Seketika penyihir itu merintih kesakitan dan badannya penuh ruam .

Nalan memegang kepala vampir sambil menghisap hawa mereka dan mengubah vampir itu menjadi debu .

Clara ditangkap oleh anak buah Jordan .

" Kau datang juga ketua . Putri yang cantik ini sudah ada di depanku . Bagaimana kalau aku menghisap darahnya dan menjadikannya debu . " Anak buah Jordan tertawa .

Nalan mengerutkan dahi lalu tertawa. " coba saja kalau kau bisa . " Nalan mengambil langkah cepat dan menusuk jantung vampir itu . Vampir itu menusuk punggung clara dari belakang .

" Clara sadarlah . " Nalan menggendong clara yang bersimbah darah ke rumah sakit .

" Clara ku mohon buka matamu . " Nalan mengantarkan clara ke ruang ICU . Nalan menunggu di depan ICU dengan gelisah dan tidak tenang .

Daniel Michael dan Richard menyusul Nalan ke rumah sakit .

" Kami sudah membereskan para vampir pemberontak . Luis dan Johnson sedang mencari keberadaan Jordan . " Richard Menjelaskan pada Nalan .

" Kita harus lebih waspada . Keberadaan putri sudah diketahui oleh pihak pemberontak . " Nalan gelisah .

Dokter keluar dari ruang ICU .

" Bagaimana keadaan Clara dok . " Nalan memandang dokter .

" Tenang saja . Lukanya tidak sampai dalam . Tapi saya menemukan adanya bekas jahitan di kepala . Apa dia pernah terluka . " Dokter menjelaskan sekaligus bertanya .

" Saya tidak tahu dok . Saya hanya atasannya di kantor . "

***

jangan lupa like dan dukungannya .