" Apa kalian tidak merasa aneh dengan laki-laki tadi . Memang tidak ada hawa vampir ditubuhnya . Tapi dia menyadari hawa membunuhku . " Nalan menatap keluar jendela mobil.
" Mungkin saja vampir penyihir . " Luis memberi pendapat .
" Kita harus berhati-hati . Mereka mulai mengusik wilayah kita . " Richard memperingatkan Nalan .
" Mungkin kabar tentang putri kerajaan vampir masih hidup sudah tersebar di telinga mereka . " Nalan berpikir untuk membasmi mereka dengan cepat .
Saat ditengah jalan , mobil mereka ditembaki dari belakang . Nalan , Luis dan Richard keluar dari mobil berbalik menembak mereka . Nalan berlari mengejar mereka dengan kekuatan penuh .
Nalan menebas kepala mereka dengan belati . Dan membuat mayat para vampir berubah jadi debu .
" Itu kelompok pemberontak . Kita harus lebih waspada . " Richard terbang segera meninggalkan tempat itu disusul dengan Luis dan Nalan .
Bawahannya yang mati membuat Jordan marah besar dan emosi .
" Besok kita kerumahnya . Kita bermain sebentar dengan kakeknya." Jordan menyuruh bawahannya sambil menyeringai .
Jordan memanggil ayu dan menghisap darahnya sampai dia pingsan . Ayu tergeletak di lantai rumahnya .
" Dasar budak lemah . Aku belum kenyang dia sudah pingsan . " Jordan meninggalkan ayu begitu saja tanpa memeriksa kondisi ayu .
Mita mengajak Clara makan siang di kantin . Dia bertanya pada Clara .
" Apa kau suka dengan Ali . " Mita duduk sambil menunggu makanan datang.
" Hanya teman . Kau jangan bertanya aneh-aneh . " Clara menggelengkan kepalanya .
" Tapi dia suka padamu sejak kita ada di SMA . " Mita memberi tahu Clara .
" Uhuk … uhuk . Apa kau serius . Tapi kenapa dia tidak memberitahuku. " Clara heran .
" Dia tidak berani dan takut ditolak ."
" Tapi dari dulu aku hanya menganggapnya teman . " Clara merasa bersalah .
" Tidak apa-apa . Aku tahu . Sebenarnya aku lebih memilih memendam perasaanku . " Ali datang dari arah belakang mendengarkan pembicaraan Clara dan Mita .
" Ali . " Clara ylterkejut kedatangan Ali .
" Aku ke toilet dulu ya . " Mita pergi meninggalkan mereka berdua .
" Aku harap setelah ini kita bisa jadi teman lagi . Aku benar-benar minta maaf . " Clara memohon dengan tulus.
" Aku yang seharusnya minta maaf . Aku sudah membuatmu merasa bersalah ." Ali makan bersama Clara.
Clara kembali ke ruangannya . Dia berusaha menghubungi ayu yang tidak masuk kerja tanpa kabar apapun.
" Saya belum dapat kabar apapun dari ayu pak . Saya juga tidak tahu . Dokumen untuk rapat disimpan dimana . " Clara berdiri disamping Nalan sambil menyerahkan dokumen.
" Setelah pulang kerja kita ke apartemennya . Mungkin saja dia sakit . " Nalan mengajak Clara ke apartemen ayu .
" Inikan malam Minggu . Bagaimana kalau kita jalan-jalan ke pusat perbelanjaan . " Mita mengajak Clara dan Ali . Sudah saatnya jam pulang kantor .
" Maaf … aku sudah ada janji dengan Presdir ke apartemennya kak ayu . "
" Memangnya kenapa dia . " Mita memandang Clara dengan penasaran.
" Dia tidak masuk hari ini dan tanpa kabar . Ada dokumen penting yang harus aku tanyakan . " Clara bergegas mengambil tas dan menuju tempat parkir .
" Ya sudah kapan-kapan kalau kita ada waktu luang saja . " Ali memandang Clara .
" Aku duluan ya . " Clara memasuki mobil Presdir .
" Ckckck … teman bodohku hanya bisa memandanginya saja . " Mita mengeluhkan sikap Ali .
" Cerewet … ayo pulang . " Ali berjalan menuju stasiun MRT .
Clara dan Nalan mengetuk pintu berkali-kali tapi tidak ada respon . Satpam dan resepsionis juga tidak melihat ayu turun ke lantai bawah.
Handphonenya juga hanya berdering saja tanpa diangkat . Karena khawatir, Nalan memanggil satpam dan mendobrak pintu apartemen ayu .
Mereka kaget dan juga shock . Ayu tergeletak di lantai sudah tidak bernyawa dengan kondisi tubuh kehabisan darah . Ditubuhnya juga ditemukan luka cambuk dan memar akibat pukulan benda tumpul .
Clara meneteskan air mata dan tidak tega melihat kondisi ayu . Nalan memanggil polisi dan sang suami dicari keberadaannya oleh pihak polisi .
Clara dan Nalan memberikan keterangan pada polisi .
" Sebaiknya aku antar kau pulang . Kita beli makanan dulu . " Nalan masuk kedalam mobil hendak mengantar Clara pulang .
" Terima kasih Presdir . " Clara dan Nalan makan disebuah restoran .
" Kenapa tidak kau habiskan makananmu . " Nalan menatap Clara yang terlihat sedih .
" Saya hanya shock saja Presdir . Jangan khawatir . "
" Kalau begitu pesan saja untuk dibawa pulang . " Nalan memanggil pelayan dan memsan makanan untuk dimakan di rumah .
" Tidak perlu repot-repot Presdir . " Clara sempat menolak .
" Tidak apa-apa . Anggap saja bonus untukmu . "
" Terima kasih . "
" Panggil namaku saja saat kita sedang berdua . " Nalan menatap Clara .
" Iya … Nalan . " Clara menatap Nalan dengan sedikit canggung .
Nalan sampai dirumah . Dia menyuruh Daniel menyelidiki status pernikahan ayu dan suaminya .
" Aku yakin kalau suami ayu seorang vampir . Tapi siapa . Kenapa aku tidak bisa mendeteksi Kekuatan atau hawa vampir miliknya . " Nalan mengeluh sambil berpikir keras .
" Tentu saja karena sihir . Bukankah adik raja seorang penyihir yang punya banyak pengikut . " Richard memberitahu Nalan .
" Kemungkinan itu benar . " Nalan menghela nafas .
" Tidak ada data asli . Semua palsu . Tapi tidak jelas siapa yang membantunya membuat identitas palsu . " Daniel dengan cepat menemukan wajah dan biodata suami ayu .
Mereka melihat wajah itu . Michael bercelatuk . " Mirip adik raja . Aku pernah bertemu sekali . Namanya Jordan . "
" Berarti dia pemimpin pemberontak itu . " Richard kaget mengetahui fakta tentang adik raja .
Nalan yang mencemaskan Clara langsung ke luar rumah dan terbang menuju kost Clara .
" Hey … kau mau kemana . " Daniel berteriak pada Nalan .
" Aku hanya mengawasi . " Nalan berlalu begitu saja tanpa menghiraukannya .
Jarak satu kilo meter dari kost Clara . Kamar Clara sudah dipenuhi oleh vampir penyihir dari dunia manusia .
Nalan menembaki mereka satu-persatu dan menaburkan bubuk bunga Magnolia pada para penyihir . Seketika penyihir itu merintih kesakitan dan badannya penuh ruam .
Nalan memegang kepala vampir sambil menghisap hawa mereka dan mengubah vampir itu menjadi debu .
Clara ditangkap oleh anak buah Jordan .
" Kau datang juga ketua . Putri yang cantik ini sudah ada di depanku . Bagaimana kalau aku menghisap darahnya dan menjadikannya debu . " Anak buah Jordan tertawa .
Nalan mengerutkan dahi lalu tertawa. " coba saja kalau kau bisa . " Nalan mengambil langkah cepat dan menusuk jantung vampir itu . Vampir itu menusuk punggung clara dari belakang .
" Clara sadarlah . " Nalan menggendong clara yang bersimbah darah ke rumah sakit .
" Clara ku mohon buka matamu . " Nalan mengantarkan clara ke ruang ICU . Nalan menunggu di depan ICU dengan gelisah dan tidak tenang .
Daniel Michael dan Richard menyusul Nalan ke rumah sakit .
" Kami sudah membereskan para vampir pemberontak . Luis dan Johnson sedang mencari keberadaan Jordan . " Richard Menjelaskan pada Nalan .
" Kita harus lebih waspada . Keberadaan putri sudah diketahui oleh pihak pemberontak . " Nalan gelisah .
Dokter keluar dari ruang ICU .
" Bagaimana keadaan Clara dok . " Nalan memandang dokter .
" Tenang saja . Lukanya tidak sampai dalam . Tapi saya menemukan adanya bekas jahitan di kepala . Apa dia pernah terluka . " Dokter menjelaskan sekaligus bertanya .
" Saya tidak tahu dok . Saya hanya atasannya di kantor . "
***
jangan lupa like dan dukungannya .