" Hamba menghadap raja dunia vampir." Nalan membungkukkan badan .
" Bangunlah . Kau ketua klan putih bukan . " Raja Memandangnya dengan tajam .
" Iya yang mulia . Saya ingin memberitahu . Pelukis yang anda maksud sudah ditemukan dan saya sudah menyuruh beberapa vampir putih untuk mengawasi . Tapi belakangan ini ada beberapa vampir pemberontak yang mengincar nyawa beliau . " Nalan Menjelaskan secara rinci .
" Kurang ajar anak itu . Beraninya dia mengincar putriku satu-satunya . " Raja emosi dan marah .
" Saya juga membawa lukisan itu yang mulia. Lukisannya mengandung kekuatan sihir yang sangat kuat dan luar biasa hebat . " Nalan menyerahkan lukisan pada raja .
Raja melihat lukisan itu dan meneteskan air mata. Putra mahkota memegang lukisan itu dan memujinya .
" Mungkin dia hanya seorang manusia . Tapi dia bukan manusia biasa ayah . Anda bisa tenang meninggalkan dia disana . " Putra mahkota tersenyum sambil memandangi lukisan adiknya .
" Kau ada benarnya . Tapi aku tetap bersalah seumur hidupku karena tidak pernah merawatnya . " Raja vampir menghela nafas .
" Ada lagi yang mulia . Hamba mencoba menghisap darahnya . Tapi lidah dan mulut saya malah membiru. " Nalan menunjukkan lidahnya yang masih berwarna biru .
" Hahaha … " raja terpingkal-pingkal mendengar perkataan Nalan . Putra mahkota juga terkekeh .
" Maaf yang mulia . Saya tidak tahu kalau itu putri kerajaan vampir . " Nalan menggaruk kepala sambil menunduk malu .
" Tidak apa-apa . Bawa jenderal Luis bersamamu . Lindungi dia dengan baik ." Raja memerintahkan jenderal Luis pergi ke dunia manusia .
" Terima kasih yang mulia . " Nalan meninggalkan kerajaan dan kembali ke dunia manusia .
" Ingat jangan menghisap darah manusia sembarangan . Kita cukup membeli darah segar di bank darah saja . " Nalan memberi peringatan pada Luis .
" Baik ketua . " Luis mengangguk .
Mereka keluar dari portal dan menuju ke tempat parkir .
" Ini kantorku besok kau akan bekerja disini . Dan hari ini kau tinggal disebelah kamar putri . Richard telah mengaturnya." Nalan memasuki mobil dan melajukan mobilnya ke tempat kost Clara .
" Lumayan juga kamarnya . Putri ada disebelah kamar ini . " Luis penasaran .
" Iya . Namanya Clara dia sekretaris magang di perusahaanku . Jangan coba-coba menghisap darahnya jika kau ingin selamat . " Nalan kembali memberi peringatan pada Luis .
" Baik ketua . " Luis merapikan kamarnya dan rebahan diranjang .
" Ketua ...kau kenapa baru pulang ." Daniel tidak tahu kalau Nalan kembali ke dunia vampir sebentar .
" Kenapa memangnya . " Nalan melepaskan pakaian . Lalu mengambil darah beku di freezer .
" Si Robert menawarkan pekerjaan sampingan untuk nona Clara . "
" Apa pekerjaan sampingannya . " Nalan duduk di kursi dengan telanjang dada dan menikmati segelas darah segar .
" Ilustrator buku cerita anak . Robert punya perusahaan percetakan besar di sini . " Daniel menjelaskan pada Nalan .
" Sial . Robert terlalu gigih . Pasti Clara akan setuju . Dia sangat suka menggambar. " Nalan menggerutu.
" Belum tentu . Kasih dia pekerjaan yang banyak . Kalau perlu lembur setiap hari . Supaya tidak ada waktu luang . " Michael memberi saran .
" Idemu boleh juga . " Nalan menepuk pundak Michael lalu berjalan menuju kamar dan istirahat .
" Sepertinya dia jatuh cinta pada gadis manusia itu ." Richard menggelengkan kepala .
" Biarkan saja . Aku rasa dia sudah tahu resikonya . " Daniel membela Nalan .
" Tumben omonganmu bener . Biasanya kau suka menyumpahi orang . " Michael terkekeh .
" Mungkin dia kurang minum darah ." Richard tertawa .
" Kalian ini . Aku serius . Mungkin saja Clara keturunan vampir . Kau tahu Robert berkali-kali mengirimkan pesan untuk bertemu . Robert tidak mungkin suka dengan manusia biasa. Dia vampir yang oportunis . " Daniel mencoba memberi tahu temannya .
" Terserah kau saja . Aku mau tidur . Jangan lupa lanjutkan pekerjaanmu." Richard memberi perintah .
" Iya … iya aku tahu . Aku akan berjaga di luar dan mengawasi Robert . " Daniel keluar rumah dengan membawa laptop sambil memantau pergerakan Robert .
" Besok kau siapkan materi rapat Minggu depan dan periksa hasil laporan rapat kemarin . " Nalan mengirimkan pesan singkat ke Clara.
" Tidak dibaca . Mungkin sudah tidur." Nalan melanjutkan tidurnya .
" Dasar hantu . Tengah malam begini bisa-bisanya masih nyuruh orang bekerja. " Clara hanya melihat tanpa membaca pesan dari Nalan lalu meletakkan handphonenya di laci .
"Tok … tok . " Mita mengetuk pintu kamar Clara .
" Sebentar aku masih mandi ." Clara berteriak dari arah dalam kamar .
" Aku tunggu di depan kost . " Mita turun ke bawah menunggu Clara untuk berangkat bersama .
" Ayo jalan . " Clara terburu-buru menuruni tangga .
" apa yang kau lakukan di malam hari sampai telat bangun . " Mita heran .
" Aku melukis kemarin . " Clara tersenyum .
" Hah … terserah kau . Pekerjaanmu memang gajinya tinggi tapi sangat berat . Jika bos lembur kau juga harus lembur . Jadi berhati-hatilah ." Mita memberi peringatan pada Clara.
" Baik nona cantik . " Mereka berdua berangkat bersama naik MRT .
Sampai di kantor Clara membersihkan ruangan Nalan serta menyiapkan dokumen yang harus diperiksa .
" Kau sekretarisnya tuan Nalan. " Luis bertanya pada Clara .
" Ah … aku hanya sekretaris magang saja . Belum sekretaris tetap ." Clara tersenyum manis .
" Begitu . Aku Luis asisten pribadi tuan nalan . Kau bisa memberitahuku jika ada kesulitan . " Luis memperkenalkan diri .
" Terima kasih tuan Luis . " Clara pamit keluar ruangan .
Clara menuju pantry menyeduh kopi untuk Nalan .
" Eh … Clara tunggu . " Seorang karyawan senior memanggil Clara .
" Iya ada apa kak . " Clara menghentikan langkahnya dan menatap mereka .
" Apa ada laki-laki tampan memasuki ruangan Presdir tadi ."
" Laki-laki tampan . Maksud kakak apa tuan Luis . Dia asisten pribadi Presdir kak . " Clara berpikir sebentar lalu mengingat tuan Luis .
" Oh ... Luis namanya . Dia sangat tampan dan bodynya sangat seksi . " Para karyawan senior membayangkan wajah tampan Luis . Clara hanya tersenyum dan merasa heran .
" Aku duluan ya kak . " Clara masuk ke pantry sambil tersenyum .
" Ini kopinya Presdir . " Clara menyerahkan kopi .
" Kerjakan ini sore nanti harus sudah selesai . Jangan ada yang boleh masuk ke sini . " Nalan konsentrasi pada dokumen.
" Baik Presdir . Saya mengerti . " Clara membawa setumpuk dokumen .
" Apa itu . " Sekretaris ayu bertanya .
" Dokumen penjualan bulan lalu kak . Aku punya pekerjaan segunung . " Clara menggelengkan kepalanya melihat dokumen yang penuh di meja .
Seorang wanita tanpa bertanya pada sekretaris langsung menuju ke ruangan Presdir .
" Tunggu nona . Presdir tidak boleh diganggu . Beliau ada rapat dengan orang luar negeri . " Clara mencegah Shakira masuk ke ruang Presdir .
" Apa hakmu melarangku masuk . Aku tunangan Nalan . Kau hanya pegawai rendahan yang yang belum tentu bertahan lama disini . " Shakira mendorong Clara lalu masuk begitu saja.
" Aw … " Clara terjatuh di lantai .
" Tenanglah . Sebentar lagi Presdir pasti akan mengusirnya . " Ayu menolong Clara yang jatuh di lantai .
Selang beberapa menit . Nalan teriak memanggil nama sekretarisnya .
" Clara … Ayu . Apa kerja kalian . Usir wanita ini dari ruanganku . " Nalan keluar dari ruangan dengan keadaan marah .
Clara dan ayu terkejut sambil menelan ludah karena takut dengan wajah Nalan yang menyeramkan saat marah .
" Saya mohon nona keluar secepatnya . Presdir ada rapat sebentar lagi . " Clara mempersilahkan Shakira keluar .
Shakira tidak menghiraukan perkataan Clara .
" Saya mohon nona . Anda bisa bertemu Presdir setelah bekerja . " Ayu membujuk Shakira .
" Apa kalian bicara denganku . " Sikap Shakira tidak peduli dia ingin duduk di tempat Nalan sampai Nalan kembali .
Clara menariknya dengan paksa . Shakira melayangkan pukulan keras di wajah Clara . Dia juga mendorong ayu dan membuatnya tersungkur di tanah .
" Ada apa ini ribut-ribut . " Richard dan Luis masuk ke ruangan Nalan .
" Anda tidak apa-apa nona . " Luis langsung membantu Clara yang wajahnya bengkak . Sedangkan Richard membantu ayu yang terjatuh .
" Tidak apa-apa tuan . Terima kasih ." Clara tersenyum tipis .
" Keluar dari sini . Anda bisa menemuinya nanti . " Luis mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat .
" Awas kalian . " Shakira pergi begitu saja dengan wajah kesal .
" Terima kasih tuan Luis tuan Richard . " Ayu dan Clara kompak .
" Tidak usah sungkan nona . Dia memang sedikit gila . " Luis terkekeh .
" Pelankan suaramu . " Richard memukul punggung luis yang mengejek Shakira .
***
jangan lupa like dan dukungannya .