Chereads / The Red Moon (Clara) / Chapter 5 - chapter 5

Chapter 5 - chapter 5

" Hamba menghadap raja dunia vampir." Nalan membungkukkan badan .

" Bangunlah . Kau ketua klan putih bukan . " Raja Memandangnya dengan tajam .

" Iya yang mulia . Saya ingin memberitahu . Pelukis yang anda maksud sudah ditemukan dan saya sudah menyuruh beberapa vampir putih untuk mengawasi . Tapi belakangan ini ada beberapa vampir pemberontak yang mengincar nyawa beliau . " Nalan Menjelaskan secara rinci .

" Kurang ajar anak itu . Beraninya dia mengincar putriku satu-satunya . " Raja emosi dan marah .

" Saya juga membawa lukisan itu yang mulia. Lukisannya mengandung kekuatan sihir yang sangat kuat dan luar biasa hebat . " Nalan menyerahkan lukisan pada raja .

Raja melihat lukisan itu dan meneteskan air mata. Putra mahkota memegang lukisan itu dan memujinya .

" Mungkin dia hanya seorang manusia . Tapi dia bukan manusia biasa ayah . Anda bisa tenang meninggalkan dia disana . " Putra mahkota tersenyum sambil memandangi lukisan adiknya .

" Kau ada benarnya . Tapi aku tetap bersalah seumur hidupku karena tidak pernah merawatnya . " Raja vampir menghela nafas .

" Ada lagi yang mulia . Hamba mencoba menghisap darahnya . Tapi lidah dan mulut saya malah membiru. " Nalan menunjukkan lidahnya yang masih berwarna biru .

" Hahaha … " raja terpingkal-pingkal mendengar perkataan Nalan . Putra mahkota juga terkekeh .

" Maaf yang mulia . Saya tidak tahu kalau itu putri kerajaan vampir . " Nalan menggaruk kepala sambil menunduk malu .

" Tidak apa-apa . Bawa jenderal Luis bersamamu . Lindungi dia dengan baik ." Raja memerintahkan jenderal Luis pergi ke dunia manusia .

" Terima kasih yang mulia . " Nalan meninggalkan kerajaan dan kembali ke dunia manusia .

" Ingat jangan menghisap darah manusia sembarangan . Kita cukup membeli darah segar di bank darah saja . " Nalan memberi peringatan pada Luis .

" Baik ketua . " Luis mengangguk .

Mereka keluar dari portal dan menuju ke tempat parkir .

" Ini kantorku besok kau akan bekerja disini . Dan hari ini kau tinggal disebelah kamar putri . Richard telah mengaturnya." Nalan memasuki mobil dan melajukan mobilnya ke tempat kost Clara .

" Lumayan juga kamarnya . Putri ada disebelah kamar ini . " Luis penasaran .

" Iya . Namanya Clara dia sekretaris magang di perusahaanku . Jangan coba-coba menghisap darahnya jika kau ingin selamat . " Nalan kembali memberi peringatan pada Luis .

" Baik ketua . " Luis merapikan kamarnya dan rebahan diranjang .

" Ketua ...kau kenapa baru pulang ." Daniel tidak tahu kalau Nalan kembali ke dunia vampir sebentar .

" Kenapa memangnya . " Nalan melepaskan pakaian . Lalu mengambil darah beku di freezer .

" Si Robert menawarkan pekerjaan sampingan untuk nona Clara . "

" Apa pekerjaan sampingannya . " Nalan duduk di kursi dengan telanjang dada dan menikmati segelas darah segar .

" Ilustrator buku cerita anak . Robert punya perusahaan percetakan besar di sini . " Daniel menjelaskan pada Nalan .

" Sial . Robert terlalu gigih . Pasti Clara akan setuju . Dia sangat suka menggambar. " Nalan menggerutu.

" Belum tentu . Kasih dia pekerjaan yang banyak . Kalau perlu lembur setiap hari . Supaya tidak ada waktu luang . " Michael memberi saran .

" Idemu boleh juga . " Nalan menepuk pundak Michael lalu berjalan menuju kamar dan istirahat .

" Sepertinya dia jatuh cinta pada gadis manusia itu ." Richard menggelengkan kepala .

" Biarkan saja . Aku rasa dia sudah tahu resikonya . " Daniel membela Nalan .

" Tumben omonganmu bener . Biasanya kau suka menyumpahi orang . " Michael terkekeh .

" Mungkin dia kurang minum darah ." Richard tertawa .

" Kalian ini . Aku serius . Mungkin saja Clara keturunan vampir . Kau tahu Robert berkali-kali mengirimkan pesan untuk bertemu . Robert tidak mungkin suka dengan manusia biasa. Dia vampir yang oportunis . " Daniel mencoba memberi tahu temannya .

" Terserah kau saja . Aku mau tidur . Jangan lupa lanjutkan pekerjaanmu." Richard memberi perintah .

" Iya … iya aku tahu . Aku akan berjaga di luar dan mengawasi Robert . " Daniel keluar rumah dengan membawa laptop sambil memantau pergerakan Robert .

" Besok kau siapkan materi rapat Minggu depan dan periksa hasil laporan rapat kemarin . " Nalan mengirimkan pesan singkat ke Clara.

" Tidak dibaca . Mungkin sudah tidur." Nalan melanjutkan tidurnya .

" Dasar hantu . Tengah malam begini bisa-bisanya masih nyuruh orang bekerja. " Clara hanya melihat tanpa membaca pesan dari Nalan lalu meletakkan handphonenya di laci .

"Tok … tok . " Mita mengetuk pintu kamar Clara .

" Sebentar aku masih mandi ." Clara berteriak dari arah dalam kamar .

" Aku tunggu di depan kost . " Mita turun ke bawah menunggu Clara untuk berangkat bersama .

" Ayo jalan . " Clara terburu-buru menuruni tangga .

" apa yang kau lakukan di malam hari sampai telat bangun . " Mita heran .

" Aku melukis kemarin . " Clara tersenyum .

" Hah … terserah kau . Pekerjaanmu memang gajinya tinggi tapi sangat berat . Jika bos lembur kau juga harus lembur . Jadi berhati-hatilah ." Mita memberi peringatan pada Clara.

" Baik nona cantik . " Mereka berdua berangkat bersama naik MRT .

Sampai di kantor Clara membersihkan ruangan Nalan serta menyiapkan dokumen yang harus diperiksa .

" Kau sekretarisnya tuan Nalan. " Luis bertanya pada Clara .

" Ah … aku hanya sekretaris magang saja . Belum sekretaris tetap ." Clara tersenyum manis .

" Begitu . Aku Luis asisten pribadi tuan nalan . Kau bisa memberitahuku jika ada kesulitan . " Luis memperkenalkan diri .

" Terima kasih tuan Luis . " Clara pamit keluar ruangan .

Clara menuju pantry menyeduh kopi untuk Nalan .

" Eh … Clara tunggu . " Seorang karyawan senior memanggil Clara .

" Iya ada apa kak . " Clara menghentikan langkahnya dan menatap mereka .

" Apa ada laki-laki tampan memasuki ruangan Presdir tadi ."

" Laki-laki tampan . Maksud kakak apa tuan Luis . Dia asisten pribadi Presdir kak . " Clara berpikir sebentar lalu mengingat tuan Luis .

" Oh ... Luis namanya . Dia sangat tampan dan bodynya sangat seksi . " Para karyawan senior membayangkan wajah tampan Luis . Clara hanya tersenyum dan merasa heran .

" Aku duluan ya kak . " Clara masuk ke pantry sambil tersenyum .

" Ini kopinya Presdir . " Clara menyerahkan kopi .

" Kerjakan ini sore nanti harus sudah selesai . Jangan ada yang boleh masuk ke sini . " Nalan konsentrasi pada dokumen.

" Baik Presdir . Saya mengerti . " Clara membawa setumpuk dokumen .

" Apa itu . " Sekretaris ayu bertanya .

" Dokumen penjualan bulan lalu kak . Aku punya pekerjaan segunung . " Clara menggelengkan kepalanya melihat dokumen yang penuh di meja .

Seorang wanita tanpa bertanya pada sekretaris langsung menuju ke ruangan Presdir .

" Tunggu nona . Presdir tidak boleh diganggu . Beliau ada rapat dengan orang luar negeri . " Clara mencegah Shakira masuk ke ruang Presdir .

" Apa hakmu melarangku masuk . Aku tunangan Nalan . Kau hanya pegawai rendahan yang yang belum tentu bertahan lama disini . " Shakira mendorong Clara lalu masuk begitu saja.

" Aw … " Clara terjatuh di lantai .

" Tenanglah . Sebentar lagi Presdir pasti akan mengusirnya . " Ayu menolong Clara yang jatuh di lantai .

Selang beberapa menit . Nalan teriak memanggil nama sekretarisnya .

" Clara … Ayu . Apa kerja kalian . Usir wanita ini dari ruanganku . " Nalan keluar dari ruangan dengan keadaan marah .

Clara dan ayu terkejut sambil menelan ludah karena takut dengan wajah Nalan yang menyeramkan saat marah .

" Saya mohon nona keluar secepatnya . Presdir ada rapat sebentar lagi . " Clara mempersilahkan Shakira keluar .

Shakira tidak menghiraukan perkataan Clara .

" Saya mohon nona . Anda bisa bertemu Presdir setelah bekerja . " Ayu membujuk Shakira .

" Apa kalian bicara denganku . " Sikap Shakira tidak peduli dia ingin duduk di tempat Nalan sampai Nalan kembali .

Clara menariknya dengan paksa . Shakira melayangkan pukulan keras di wajah Clara . Dia juga mendorong ayu dan membuatnya tersungkur di tanah .

" Ada apa ini ribut-ribut . " Richard dan Luis masuk ke ruangan Nalan .

" Anda tidak apa-apa nona . " Luis langsung membantu Clara yang wajahnya bengkak . Sedangkan Richard membantu ayu yang terjatuh .

" Tidak apa-apa tuan . Terima kasih ." Clara tersenyum tipis .

" Keluar dari sini . Anda bisa menemuinya nanti . " Luis mengeluarkan aura membunuh yang sangat kuat .

" Awas kalian . " Shakira pergi begitu saja dengan wajah kesal .

" Terima kasih tuan Luis tuan Richard . " Ayu dan Clara kompak .

" Tidak usah sungkan nona . Dia memang sedikit gila . " Luis terkekeh .

" Pelankan suaramu . " Richard memukul punggung luis yang mengejek Shakira .

***

jangan lupa like dan dukungannya .