Chereads / The Red Moon (Clara) / Chapter 3 - chapter 3

Chapter 3 - chapter 3

" Sebaiknya kau cari informasi tentang gadis itu . " Richard memberi saran .

" Sudah . Tapi tidak jelas orang tuanya meninggal dimana . Hanya laporan kecelakaan dan mayatnya tidak ditemukan . " Nalan sambil memeriksa dokumen .

" Lalu sekarang bersama siapa . "

" Sendiri . Tapi dia tetap rutin mengirimkan uang pada kakek dan neneknya . Dia memanggil mereka ayah dan ibu . " Richard memikirkan sesuatu .

" Kakek tetap kakek kenapa dipanggil ayah . " Richard mulai bingung .

" Aku tidak tahu . Kecelakaan ibu dan ayahnya juga masih misterius. Aku akan mencari tahu lebih lanjut . " Nalan memberikan dokumen pada Richard .

" Semoga berhasil . " Richard meninggalkan ruangan Nalan .

Setelah pulang kerja . Nalan menyuruh para kelelawar mengawasi Clara dari jauh .

Ali , Mita dan Clara diterima di perusahaan yang sama . Setelah pulang kerja mereka merayakannya dan makan malam bersama .

" Apa kau masih sering mimpi buruk." Ali sudah selesai menyantap makanan .

" sedikit . Aku lebih sering melukis mimpi burukku itu dan aku jual ke internet . " Clara bersendawa .

" Kau jorok . "Mita menutup mulut Clara . Ali tersenyum melihat tingkah konyol Clara .

" Itu bagus . Daripada kau memikirkan tentang ayah dan ibumu yang belum ditemukan mayatnya . " Ali memberi semangat pada Clara .

" Oke . "

" Ayo pulang . " Mita

" Kalian duluan saja . Aku harus beli obat dulu . " Clara menuju apotek.

" Baiklah kami duluan . " Mita dan Ali pulang ke kost.

Setelah membeli obat . Clara pulang ke kost . Clara mempercepat langkahnya karena ada yang mengikuti.

" Aduh . " Saat Clara lari , dia menabrak sesuatu . Lalu dia melihat ke arah depan .

" Presdir . Kenapa anda ada disini." Clara menabrak dada Nalan dan dia terkejut Nalan berada di sekitar kostnya .

" Aku ingin mengambil bajuku yang tertinggal . Ayo cepat . " Nalan menggandeng tangan Clara menuju kamar kostnya .

" Tunggu . Darimana anda tahu saya kost disini . Dan kenapa anda bisa tahu letak kamar saya . Apa anda seorang stalker . " Clara melepaskan tangan Nalan dan dia sedikit menjauh .

" Apa yang kau pikirkan . Bukankah kau yang menelanjangiku dan membawaku ke ranjangmu. " Presdir mencubit pipi Clara dan tersenyum .

" Oh … jadi dia menyewa gigolo ya . Cewek miskin murahan ." Tetangga kamar kost Clara mendengarnya dan berbicara buruk pada Clara .

Clara menutup mulut Nalan dan menariknya ke dalam kamar .

" Apa yang anda katakan . " Clara memarahi Nalan .

" Ini bajuku . Bukankah kau yang menelanjangiku dan membawaku ke kamarmu . " Nalan mengambil bajunya yang sudah dilipat Clara dan ditaruh di atas meja .

" Jadi … anda laki-laki yang waktu itu. Kenapa tambah tampan ya . " Clara menggaruk kepalanya .

" Kenapa apa kau terpesona olehku." Nalan mendekatkan wajahnya ke wajah Clara .

" Ah … terlalu dekat . " Clara mendorong wajah Nalan .

" Sebaiknya anda pulang. Saya mau istirahat . " Clara memaksa Nalan keluar dari kamar . Dan dia mengunci kamar kostnya rapat-rapat.

" Jantungku selamat . Kalau tidak bisa meledak melihat ketampanan Presdir Nalan. " Clara menghela nafas .

Nalan kembali dengan tersenyum senang.

" Ckckck … tikus sampah yang mengawasi . " Nalan menembak beberapa vampir hitam yang terus membuntuti Clara .

" Awasi wanita itu jangan sampai lengah. " Nalan berbicara pada bawahannya . Vampir itu mengangguk .

" Hoam …" Clara bangun tidur lalu melihat jam .

" Apa … Kenapa sudah jam segini ." Clara bangun dari tidur hanya cuci muka sikat gigi dan memakai parfum. Dia tidak sempat mandi lalu langsung berangkat ke kantor .

" Kau telat 30 menit . " Presdir sudah berada di kursi Clara .

" Maaf pak . Saya minta maaf. " Clara menunduk malu .

" Kok bisa sih alarm jamku gak bunyi. Jadi telatkan . " Clara bergumam dalam hati .

" Ikut aku sekarang . " Nalan berjalan menuju ruangannya .

" Baik pak . "

" Semangat . " Mita berbisik lirih . Clara hanya mengangguk.

" Evaluasi keuntungan bulan lalu . Sore nanti serahkan padaku. " Nalan memberi setumpuk dokumen keuntungan .

" Tapi pak . Tidak mungkin selesai sore nanti . " Clara membantah Nalan .

" sore nanti serahkan padaku . Maka cepat kerjakan . " Nalan melirik Clara tajam .

" Iya pak . " Clara keluar dari ruangannya dengan wajah kesal .

" Apa-apaan ini laporan keuangannya segini banyaknya cuma dikasih waktu sampai sore . " Clara kesal melihat tiga tumpuk dokumen di mejanya .

" Wajahmu imut sekali waktu marah. Jika dia tahu aku yang mematikan alarmnya , pasti dia lebih marah lagi." Nalan tersenyum sambil mengingat kejadian malam kemarin .

Nalan tengah malam datang ke kamar Clara mencoba menghisap darahnya tapi tidak bisa . Justru lidah Nalan yang menjadi biru kehitaman .

" Semangat . Kamu pasti bisa melakukannya . " Ali mengirimkan pesan singkat .

" Oke . Aku bisa . " Clara membalas lalu menyertakan emot senyum .

Jam makan siang tiba . Hanya Clara yang tidak makan siang .

" Aduh … aku lupa bawa dompet . Mana handphone ku mati. " Clara menghela nafas .

" Apa kau yang bernama Clara . " Richard membawa bungkusan .

" Ini dari Presdir . Katanya kau lupa membawa makan siang . " Richard memberikan bungkusan itu pada Clara .

" Terima kasih pak Richard . " Clara tersenyum sambil membuka bungkusan itu .

" Wah makanan Jepang . Aku suka ."

Clara menikmati makanannya dengan lahap .

" Kau sangat menikmati makananmu. " Nalan mengirimkan pesan singkat .

" Presdir tampan . " Clara mengerutkan dahi membaca pesan Nalan .

" Siapa yang menyimpan nomor Presdir di handphone ku . Aku tidak pernah meminta atau menyimpannya. Apa lagi memberi nama Presdir tampan . Dia terlalu percaya diri . " Clara kesal dan juga heran .

" Terima kasih atas makanannya Presdir." Clara membalas pesan Nalan .

" Sudah makan siang . " Ali menuju meja Clara .

" Sudah baru saja . " Clara menunjukkan bungkus makanan yang belum dibuang .

" Ini untukmu . Cuma tersisa gorengan di kantin tadi. "

"Terima kasih Ali . " Mata Clara berbinar-binar melihat kantong yang berisi gorengan .

" Aku kembali dulu . "

" Oke . " Sambil menelan makanan .

Semua karyawan sudah pulang . Clara masih mengerjakan tugas yang diberikan Nalan hingga jam 9 malam.

" Ayo … aku antar pulang . " Nalan menuju meja Clara .

" Tapi ini belum selesai Presdir . " Clara mengeluh.

" Lanjutkan besok saja . " Ayo pulang. Nalan dan Clara keluar dari perusahaan menuju tempat parkir .

Ditempat parkir , Ali sudah menunggu Clara dengan motor yang dia pinjam dari ibu kost . Tapi Ali langsung balik ke kost saat tahu Clara naik mobil mewah bersama Presdir .

Clara tertidur di mobil . Nalan tidak tega membangunkannya . Dia menunggu sampai Clara bangun .

" Sebenarnya kau siapa . Kenapa darahmu tidak bisa dihisap olehku . " Nalan mengusap rambut Clara .

" Hoam … apa sudah sampai . " Clara membuka mata dan melihat sekeliling . Dia terkejut ketika tahu dia masih di mobil dan tidur di pundak Nalan .

" Sudah bangun . " Nalan membuka mata.

" Sudah pak . Terima kasih atas tumpangannya . Maaf saya ketiduran." Muka Clara merah karena malu .

" Tidak apa-apa . Istirahatlah . " Nalan tersenyum .

Clara keluar dari mobil lalu tidur diranjang .

" Dasar bodoh . Kenapa harus tidur di pundak Presdir sih . " Clara berguling-guling di ranjang .

" Presdir mengantar Clara pulang tadi . Kau ada dimana . " Mita mengirim pesan singkat pada Ali .

" Iya aku tahu . Aku tidak mau mengganggu mereka . " Ali membalas pesannya .

" Dasar bodoh . Kalau kamu tidak bergerak cepat . Clara akan jadi milik orang lain . " Mita menaruh handphonenya di meja . Ali tidak membalas pesan Mita . Dia hanya membaca pesan itu.

" Ali bodoh . Sudah tahu Clara cantik dan banyak cowok yang suka . Kenapa tidak menyatakan cinta dari dulu . " Mita menghela nafas merasa kesal dengan sikap Ali .

***

jangan lupa like dan dukungannya .